ALINIANEWS.COM (Jakarta) – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya tentang Palestina dalam pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight (D-8) yang digelar di Kairo, Mesir, (19/12/2024). Namun, saat Prabowo memulai pidatonya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat meninggalkan ruangan.

Erdogan berjalan tepat di belakang Prabowo, meninggalkan ruangan sebelum pidato selesai, yang kemudian memicu spekulasi publik mengenai alasan di balik aksi Walk Out tersebut. Banyak yang bertanya-tanya apakah tindakan itu terkait dengan ketidaksepakatan Erdogan terhadap pandangan Prabowo mengenai Palestina.

Suasana KTT D-8 Saat Prabowo Subianto Memberikan Pandangan Tentang Palestina
Suasana KTT D-8 Kairo, Mesir, 19 Desember 2024 (Foto: YT Sekretariat Presiden)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Roy Sumirat, menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah kejadian yang luar biasa dalam pertemuan internasional. Menurut Roy, pada forum-forum seperti itu, para ketua delegasi seringkali terlibat dalam pertemuan paralel di luar agenda utama.

“Sesuatu yang lumrah bahwa para ketua delegasi melakukan pertemuan paralel selama pertemuan internasional,” ujar Roy dalam keterangan pers.

Iklan

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20241223065446-106-1180113/kronologi-viral-erdogan-disebut-walk-out-saat-prabowo-pidato-di-d-8

Roy juga menambahkan bahwa dalam forum internasional, setiap ketua delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan harus duduk atau meninggalkan ruangan. Namun, ia enggan mengomentari lebih lanjut mengenai keputusan beberapa delegasi, termasuk Erdogan, untuk meninggalkan ruang konferensi saat Prabowo berpidato.

Dalam pidatonya, Prabowo mengutuk keras pelanggaran hukum internasional dan kekejaman yang terjadi. Ia juga menekankan pentingnya negara-negara untuk membuka mata terhadap realitas yang ada di Palestina.

Screenshot 3 e1734921566353
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian Saat Mendengarkan Pidato Prabowo Tentang Palestina (Foto: YT Sekretariat Presiden)

“Kita sekali lagi mengutuk pelanggaran hukum internasional dan kekejaman yang terjadi. Tapi saya hanya ingin mengatakan, kita harus bisa melihat situasi yang sesungguhnya,” ujar Prabowo.

Menurutnya, negara-negara Islam harus bersatu dan tidak boleh lemah, karena hanya dengan kekuatan yang kokoh mereka dapat mendukung Palestina. “Kita mendukung Palestina, tetapi… jika kita lemah, bagaimana bisa kita mendukung Palestina?” tegasnya.

BACA JUGA  Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS: Sebuah Langkah Strategis untuk Memperkuat Peran Global

Meski ada insiden Walk Out tersebut, Roy memastikan bahwa hubungan antara delegasi Indonesia dan Turki tetap baik. Setelah KTT, pada acara makan siang (Luncheon), Prabowo dan Erdogan terlihat duduk berdekatan, menunjukkan hubungan yang tetap bersahabat.

“Hubungan delegasi Indonesia dan Turki tetap sangat bersahabat. Ini terbukti ketika setelah KTT, pada acara Luncheon, Prabowo dan Erdogan duduk berdekatan,” tutup Roy.https://alinianews.com/

(my)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.