spot_img
spot_img

Konflik Kontrak Tinggi: Pentagon Bekukan Pengiriman F-35 akibat Kegagalan Upgrade Teknologi Lockheed Martin

ALINIANEWS.COM (Jakarta)–Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengambil langkah tegas terhadap Lockheed Martin, produsen jet tempur canggih F-35, dengan memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Keputusan ini muncul setelah kegagalan perusahaan manufaktur pesawat tersebut memenuhi persyaratan kontrak kritis, khususnya dalam pengembangan Technology Refresh 3 (TR-3).

Rincian Sanksi dan Dampak Ekonomi

Sanksi yang dijatuhkan mencakup dua komponen utama:

Iklan

– Penahanan pembayaran sebesar 5 juta dolar AS untuk setiap unit pesawat yang dipesan

– Penghentian sementara pengiriman jet tempur F-35 ke lembaga pertahanan

Kontrak asli pada 2022 mencakup pemesanan 398 unit pesawat dengan nilai mencapai 9 miliar dolar AS, yang kini terancam terhenti akibat persoalan teknologi.

Signifikansi Teknologi Refresh 3 (TR-3)

Technology Refresh 3 merupakan peningkatan sistem elektronik dan komputasi kritis yang diharapkan dapat:

– Meningkatkan kemampuan pilot dalam menghadapi ancaman musuh

– Memperbaiki presisi serangan rudal

– Mengembangkan sistem radar lebih canggih

– Meningkatkan interoperabilitas lintas platform militer

Implikasi Strategis

Kegagalan Lockheed Martin mengembangkan TR-3 tidak hanya berdampak finansial, tetapi juga berpotensi menurunkan keunggulan teknologi militer Amerika Serikat dalam program Joint Strike Fighters.

Ratusan jet tempur F-35 kini menumpuk di pabrik, menunggu penyelesaian persyaratan kontrak yang ketat dari Pentagon. Situasi ini mencerminkan kompleksitas tinggi dalam pengembangan teknologi pertahanan modern dan ketatnya standar kualitas yang diberlakukan oleh lembaga militer Amerika.

Lockheed Martin belum memberikan tanggapan resmi atas sanksi yang dijatuhkan, sementara Pentagon terus mempertahankan sikap tegasnya dalam menjaga standar teknologi dan kontrak.

BACA JUGA  Justin Trudeau Umumkan Pengunduran Diri sebagai Perdana Menteri Kanada

Sanksi ini menandakan titik balik dalam hubungan Pentagon dengan produsen alutsista, menggarisbawahi pentingnya inovasi teknologi dan kepatuhan kontrak dalam industri pertahanan global.(*/ist)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.