spot_img
spot_img

Trump Umumkan Israel Setuju Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Desak Hamas Segera Terima Kesepakatan

Papan iklan menampilkan gambar Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Timur Tengah dengan pesan Ibrani mendorong perluasan Perjanjian Abraham di Tel Aviv, Israel, pada Kamis, 26 Juni 2025.

JAKARTA, ALINIANEWS.COM — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat yang diperlukan untuk melaksanakan gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza. Dalam masa jeda itu, seluruh pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menghentikan konflik berkepanjangan di wilayah kantong Palestina tersebut.

“Israel telah menyetujui syarat-syarat yang diperlukan untuk memfinalisasi GENCATAN SENJATA selama 60 hari, dan selama periode ini, kami akan bekerja dengan semua pihak untuk mengakhiri Perang,” kata Trump melalui akun media sosial Truth Social, Selasa (1/7/2025) waktu setempat.

Iklan

Trump juga menyerukan kepada kelompok Hamas agar menerima kesepakatan tersebut demi menghindari situasi yang lebih buruk.

“Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, bahwa Hamas menerima Kesepakatan ini, karena tidak akan menjadi lebih baik – KEADAAN HANYA AKAN MENJADI LEBIH BURUK,” ujarnya dengan penekanan huruf kapital.

Dalam pernyataannya, Trump menyoroti peran penting Qatar dan Mesir sebagai mediator perdamaian. Kedua negara ini akan menyampaikan usulan akhir kesepakatan kepada Hamas.

“Qatar dan Mesir, yang telah bekerja sangat keras untuk membantu mewujudkan perdamaian, akan menyampaikan usulan akhir ini,” ujarnya dikutip Reuters pada Rabu (2/7/2025).

BACA JUGA  Israel Ancam Lanjutkan Perang Jika Hamas Langgar Gencatan Senjata, Trump Desak Serahkan Semua Jenazah Sandera

Pertemuan Trump dan Netanyahu di Gedung Putih
Trump dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin pekan depan. Pertemuan tersebut akan membahas implementasi gencatan senjata, langkah-langkah keamanan selama masa jeda, serta situasi yang sedang berlangsung di Gaza dan Iran.

Kepada wartawan saat kunjungan ke Florida, Trump menyatakan bahwa dirinya akan mengambil sikap lebih tegas terhadap Netanyahu.

“Saya akan bersikap lebih tegas terhadap Netanyahu terkait perlunya gencatan senjata yang segera di Gaza,” ujar Trump, sembari menambahkan bahwa Netanyahu juga mendukung upaya tersebut.

Sebelum pertemuan resmi itu, pejabat senior Israel Ron Dermer telah lebih dahulu berada di Washington untuk mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk utusan khusus Steve Witkoff, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Wakil Presiden JD Vance.

Operasi Gabungan dan Tekanan Diplomatik
Trump dan Netanyahu diketahui telah bekerja sama dalam operasi militer terhadap fasilitas nuklir Iran pada Juni lalu. Operasi ini dipuncaki oleh serangan bom dari pesawat B-2 milik AS.

“Kami telah melenyapkan kemampuan nuklir Teheran,” klaim Trump, meski masih terjadi perdebatan soal seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan terhadap program nuklir Iran.

Trump juga menyebut bahwa kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran sandera dapat tercapai secepatnya.

“Kami berharap itu akan terjadi. Dan kami menantikannya terjadi minggu depan. Kami ingin membebaskan para sandera,” ucapnya sebelum berangkat ke Florida.

BACA JUGA  Israel Ancam Lanjutkan Perang Jika Hamas Langgar Gencatan Senjata, Trump Desak Serahkan Semua Jenazah Sandera

Sikap Hamas dan Situasi Kemanusiaan di Gaza
Hamas menyambut baik inisiatif untuk pembebasan sandera sebagai bagian dari proses damai, namun tetap menolak syarat Israel untuk melucuti senjata dan membubarkan diri.

Di lapangan, situasi di Gaza kian memburuk. Pasukan Israel dikabarkan membombardir lebih dari 25 rumah di Kota Gaza sejak Selasa dini hari, menurut laporan Mayor Mahmoud Basal dari Pertahanan Sipil Gaza.

“Kota Gaza telah menyaksikan hari yang berdarah dan sulit sejak dini hari,” ujar Basal, menambahkan bahwa serangan menyebabkan sedikitnya 70 orang tewas, termasuk 12 anak-anak dan 14 wanita, serta lebih dari 200 orang terluka.

Sumber di Rumah Sakit Arab al-Ahli juga melaporkan delapan korban jiwa dalam serangan di Jalan Kashko, kawasan Zeitoun, Kota Gaza.

Hamas turut memperingatkan bahaya kemanusiaan yang semakin memburuk, termasuk ancaman penyakit dan kelaparan akibat keruntuhan sistem kesehatan.

“Kami menyerukan komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi guna menyelamatkan anak-anak Gaza, yang menghadapi tragedi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” demikian pernyataan resmi Hamas.

Perundingan Damai dan Peluang Politik Baru
Trump menekankan bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk membuat kesepakatan damai, mengingat adanya tekanan politik internal terhadap Netanyahu, baik dari sayap kanan koalisinya maupun dari keluarga para sandera.

“Sudah waktunya untuk membuat kesepakatan di Gaza,” tegas Trump, yang kini mulai menggunakan bahasa yang lebih keras terhadap Israel dan menunjukkan optimisme terhadap tercapainya gencatan senjata.

BACA JUGA  Israel Ancam Lanjutkan Perang Jika Hamas Langgar Gencatan Senjata, Trump Desak Serahkan Semua Jenazah Sandera

Mediator Arab berupaya mempertemukan kembali delegasi Israel dan Hamas untuk melakukan perundingan di Kairo, guna menyelesaikan perbedaan pandangan yang masih menghambat kesepakatan jangka panjang. (*/rel)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses