ALINIANEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan membatalkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas jika semua sandera yang masih ditahan di Gaza tidak dibebaskan pada Sabtu (15/2) siang.
Trump menegaskan bahwa jika hal tersebut terjadi, ia akan membiarkan kekacauan berlangsung. Dalam pernyataannya kepada wartawan di Oval Office pada Senin (10/2), Trump juga menyatakan bahwa bantuan untuk Yordania dan Mesir akan dihentikan jika kedua negara tersebut menolak menerima pengungsi Palestina yang dipindahkan dari Gaza.
Sebelumnya, Hamas mengumumkan penundaan pembebasan sandera, dengan alasan Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Melalui pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera, Hamas mengungkapkan bahwa penundaan pembebasan sandera ini tidak memiliki batas waktu. Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, menegaskan bahwa Israel telah melakukan pelanggaran terus-menerus dalam tiga pekan terakhir.
“Selama tiga minggu terakhir, kepemimpinan perlawanan memantau pelanggaran musuh dan ketidakpatuhannya terhadap ketentuan perjanjian,” kata Abu Obeida.
Ia juga merinci pelanggaran yang dilakukan Israel, seperti menunda kembalinya pengungsi ke Gaza utara, menembaki mereka di berbagai wilayah Gaza, serta gagal mengizinkan bantuan masuk sesuai kesepakatan.
“Sementara itu, perlawanan telah memenuhi semua kewajibannya,” lanjutnya.