spot_img

SatuPena Sumatera Barat Putuskan HAMKA Penulis Hebat

482694862 3043904245784871 7002459772250141042 n

ALINIANEWS.COM, PADANG – Setelah menerima masukan dan saran-saran dari sejumlah kalangan dan lembaga yang kompeten di Sumatera Barat, akhirnya perhimpunan penulis SatuPena SumateraBarat menetapkan Prof Dr HAMKA atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah sebagai sebagai Penulis Hebat Sumatera Barat yang belum ada tandingannya.

Ketua DPD SatuPena Sumatera Barat Sastri Bakry kepada Alinianews.com mengatakan, HAMKA tidak hanya dikenal sebagai penulis, sastrawan, wartawan, filsuf, tetapi juga ulama yang disegani di Indonesia dan Asia Tenggara. “Karya-karyanya abadi dan jadi referensi umat Islam sampai sekarang,” kata Sastri, Selasa (11/3/2025) di Padang.

Iklan

DPD SatuPena Sumatera Barat sebelum memutuskan dan menetapkan nama HAMKA, sehari sebelumnya, Senin, menggelar rapat di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat untuk menerima masukan dan saran dari sejumlah pihak. “Setelah menyepakati kriteria, mendengarkan masukan dari berbagai pihak, maka ditetapkan Prof. Dr. HAMKA sebagai penulis hebat dan besar dari Sumatera Barat,” tegas Sastri.

Dalam pertemuan yang dihadiri Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan  Provinsi Sumatera Barat, Rahimi Siddik, S.IP, M.Si,   Dekan Fakultas Bahasa dan Seni  Universitas Negeri Padang Prof. Dr. Ermanto, M.Hum, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya  Universitas Andalas Dr. Ronidin, M.A, Koordinator Himpunan Media Sumbar (Hamas) Isa Kurniawan, S.Si, Soesilo Abadi Piliang dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumatera Barat,  Kabid Layanan, Otomosi dan Kerja Sama Perpustakaan Fajri Rahmad Ersya, S.STP, M.Si dan Sekretaris DPD Satupena Sumatera Barat Armaidi Tanjung, telah melahirkan berita acara penetapan  penulis besar dari  Provinsi Sumatera Barat.

BACA JUGA  1.800 Ton Emas Disimpan "Bawah Bantal"

Menurut Sastri Bakry, kriteria penulis yang dipilih itu antara lain,  1). lahir di Provinsi Sumatera Barat, minimal pernah berkarya di Sumatera Barat, atau memiliki garis keturunan Minangkabau, 2).  Penulis (sastrawan/budayawan) tersebut sudah wafat, 3). Karyanya  dikenal secara luas dan  diterima masyarakat  secara nasional dan internasional, 4).  Karya-karyanya berdampak positif bagi masyarakat, 5). Keteladanan dari sosok penulisnya dalam kehidupan keseharian, di publik, baik dari bahan bacaan (buku, majalah, suratkabar) maupun dari rujukan kesaksian orang-orang yang pernah bergaul sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal Sumatera Barat, 6). Pesan-pesan yang disampaikan dalam karyanya,  tercermin dari perilaku, sikap keseharian, dan dalam menghadapi masalah kehidupan, 7). Penulis belum mendapatkan penghargaan internasional.

“Dengan mempertimbangkan kriteria di atas, maka ditetapkan satu nama, yakni  Prof. Dr. HAMKA,” kata Sastri Bakry.

Sebelum menetapkan nama HAMKA,  tim yang hadir menghimpun berbagai nama penulis dari Sumatera Barat. Ada sebanyak 32 nama yang diusulkan, termasuk usulan dari Penasihat yang menyampaikan melalui pesan chat di WA. Setelah dari kriteria yang disepakati, dipilih lagi 10 nama yang sudah dihimpun. Setelah itu, dipilih lagi dari 10 nama tersebut menjadi lima nama. Dari lima nama yang diusulkan tersebut, akhirnya tim yang mengemukakan berbagai argumentasi terhadap penulis yang akan disepakati sebagai penulis besar dan hebat dari Sumatera Barat. Hamka dikenal sebagai sastrawan, filsuf, ulama, wartawan penulis dan seorang guru yang mumpuni” kata Sastri Bakry.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Ambil Alih Polemik Empat Pulau: Aceh dan Sumut Bersikeras, Keputusan Diumumkan Pekan Ini

Rapat yang dipimpin Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan  Provinsi Sumatera Barat, Rahimi Siddik, berlangsung dari pukul 9.15 WIB hingga 12.15 WIB. Untuk menentukan kriteria dan nama yang akan ditetapkan sebagai penulis hebat dari Sumatera Barat berlangsung alot. “Terima kasih DPD SatuPena Sumatera Barat sudah menginisiasi kegiatan menetapkan penulis hebat ini. Mudah-mudahan memberikan inspirasi untuk menghargai dan mengenang para penulis hebat Sumatera Barat,” kata Rahimi.

“Penulis dari kalangan akademisi juga tidak kalah banyaknya. Apalagi kalau dilihat dari standar akademik, tentu jumlahnya semakin banyak,” kata Ermanto menjelaskan.

Armaidi Tanjung menambahkan, memang Sumatera Barat memiliki banyak penulis yang karyanya sudah terkenal di berbagai belahan nusantara, bahkan di luar negeri. “Sehingga akan menimbulkan perdebatan tersendiri dalam menilai siapa penulis hebat itu, karena masing-masing memiliki kelebihannya, akhirnya dengan penuh perdebatan diawal akhirnya suara bulat menetapkan Hamka, semoga ke depan akan menjadi tonggak sejarah kita memuliakan penulis dengan berbagai kegiatan seperti mengupas karya HAMKA,” kata Armaidi Tanjung.

Apa dan Mengapa Hamka?

Buya HAMKA (1908–1981) adalah seorang ulama, penulis, dan pemikir Islam terkemuka dari Indonesia. Nama lengkapnya adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah, dan ia berasal dari Sungai Batang, Tepian Danau Maninjau, Ranah Minangkabau, Sumatera Barat. Selain sebagai ulama, ia juga dikenal sebagai sastrawan, jurnalis, dan politikus. HAMKA merupakan Ketua Umum pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan aktif dalam gerakan Islam modernis melalui organisasi Muhammadiyah.

BACA JUGA  Bos Sritex Kembali Diperiksa, Kredit Macet Capai Rp3,5 Triliun

HAMKA adalah seorang penulis yang sangat produktif. Ia telah menulis lebih dari 100 buku, yang mencakup berbagai bidang seperti agama, sejarah, filsafat, tasawuf, dan sastra. Beberapa karya terkenalnya antara lain:

  1. Tafsir Al-Azhar – Tafsir Al-Qur’an yang ditulisnya saat dipenjara oleh rezim Soekarno. 2. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck – Novel roman yang menjadi salah satu karya sastra terbaik Indonesia. 3. Di Bawah Lindungan Ka’bah – Novel yang mengangkat kisah cinta dan nilai keislaman. 4. Merantau ke Deli – Novel yang menggambarkan kehidupan perantau Minang. 5. Tasawuf Modern – Buku yang membahas tasawuf dalam kehidupan modern. 6. Falsafah Hidup – Karya yang membahas tentang prinsip dan filosofi hidup. 7. Sejarah Umat Islam – Buku sejarah Islam yang komprehensif. 8. Ayahku – Biografi tentang ayahnya, Dr. Abdul Karim Amrullah, yang juga ulama besar.

Selain buku-buku di atas, ia juga menulis ratusan artikel dalam berbagai media dan majalah Islam.

Buya HAMKA dikenang sebagai sosok yang mengabdikan hidupnya untuk dakwah dan pendidikan Islam. Pemikirannya yang luas dan moderat menjadikannya salah satu ulama yang berpengaruh di Indonesia dan Malaysia. Warisan intelektualnya terus dipelajari dan dikagumi hingga saat ini. (NAL)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses