JAKARTA, ALINIANEWS.COM — Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2025) malam.
Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 19.30 WIB itu berlangsung hingga larut malam, dengan penjagaan ketat di sekitar area Kertanegara. Sejumlah pejabat tinggi negara tampak hadir, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, serta Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Selain itu, hadir pula Kepala BIN Jenderal Muhammad Herindra, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra.
Bahas Sistem Keuangan dan DHE
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan, rapat tersebut merupakan agenda rutin mingguan yang digelar Presiden untuk mengevaluasi program pemerintah. Namun, pertemuan kali ini juga membahas sejumlah isu ekonomi penting, terutama soal sistem keuangan nasional dan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE).
“Malam hari ini sebenarnya pertemuan rutin sebagaimana setiap minggu. Jadi di setiap waktu kosong Pak Presiden memanggil para menteri. Memang malam ini lumayan lengkap, tadi Bapak Wakil Presiden juga berkenan hadir, kemudian ada beberapa menko dan beberapa menteri terkait,” kata Prasetyo kepada wartawan usai rapat, Minggu (12/10/2025).
Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo meminta laporan terkait efektivitas kebijakan DHE yang telah diatur dalam peraturan pemerintah. Kebijakan tersebut dinilai belum memberikan hasil optimal terhadap penerimaan negara.
“Beliau seperti biasa meng-update segala program yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Tapi memang terus terang malam ini tadi ada beberapa hal yang dibahas secara khusus, salah satunya mengenai sistem keuangan dan sistem perbankan kita,” jelasnya.
“Termasuk tadi membahas mengenai hasil dari peraturan pemerintah yang kita keluarkan berkenaan dengan masalah devisa hasil ekspor, salah satu,” sambungnya.
Prasetyo menambahkan, Presiden menilai perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.
“Tetapi memang perlu juga terus kita pelajari. Karena dari yang sudah kita terapkan, hasilnya belum cukup menggembirakan. Makanya tadi salah satu pembahasan kita terutama di bidang ekonomi untuk malam hari ini,” ujarnya.
Koordinasi dan Pembaruan Program
Selain membahas sektor keuangan, rapat juga menjadi forum koordinasi antarmenteri untuk memperbarui perkembangan program strategis pemerintah di berbagai bidang.
“Pertama, beliau seperti biasa update segala program yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Tapi memang terus terang malam hari ini tadi ada beberapa hal yang dibahas secara khusus,” tandas Prasetyo.
Sebelumnya, Sabtu (11/10/2025) malam, Presiden Prabowo juga menerima Ketua MPR Ahmad Muzani di kediamannya di Hambalang, Bogor. Pertemuan tertutup itu membahas isu nasional serta masukan dari anggota MPR terkait pelaksanaan program strategis pemerintah.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut pertemuan tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif.
“Kolaborasi yang baik dan konsisten antara legislatif dengan eksekutif akan memastikan program yang ada dapat menyentuh lapisan masyarakat terbawah serta menyebar ke seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Pertemuan di Kertanegara malam itu menjadi bagian dari ritme kepemimpinan Presiden Prabowo, yang memilih menggelar rapat informal namun substansial di luar istana untuk mempercepat koordinasi lintas kementerian.
Sebagaimana diungkapkan Prasetyo, “Malam ini sebenarnya pertemuan rutin, sebagaimana setiap minggu… setiap waktu kosong Bapak Presiden memanggil para menteri.” (*/Rel)