ALINIANEWS.COM (Jakarta) – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1/2024). Program yang menjadi salah satu janji kampanye ini tidak memerlukan 100 hari kerja untuk direalisasikan, hanya membutuhkan waktu 78 hari sejak pelantikan Presiden.
“Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dikutip dari kompas.com.
Pada tahap awal, program ini dilaksanakan di 190 titik pada 26 provinsi, dengan dukungan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG. Dapur-dapur ini tersebar dari Aceh hingga Papua Selatan. Setiap dapur dikelola oleh kepala SPPG yang bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas makanan, kebersihan, dan distribusi yang lancar.
“BGN berkomitmen untuk meminimalkan limbah. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang,” jelas Hasan.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga memberdayakan ekonomi daerah. Dalam acara pemberian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta, Prabowo menekankan pentingnya mendistribusikan dana secara lebih merata ke desa-desa.
“Makan bergizi hal yang strategis. Kita selamatkan anak-anak kita, tapi dengan itu kita akan memberdayakan ekonomi pedesaan, ekonomi kecamatan, ekonomi kabupaten, ekonomi provinsi. Puluhan triliun akan beredar di daerah-daerah,” ujar Prabowo.
Prabowo memperkirakan bahwa peredaran uang di desa akibat program ini akan meningkat hingga 800 persen, dari Rp 1 miliar menjadi Rp 8 miliar per desa per tahun melalui alokasi dana desa.
“Dengan (program) makan bergizi gratis, per desa per tahun melalui uang makan untuk tiap anak-anak, itu beredarnya adalah kurang lebih Rp 8 miliar per desa per tahun,” tambahnya.
Selain program MBG, pemerintah juga akan memperbaiki sistem subsidi dan perlindungan sosial agar lebih tepat sasaran. “Subsidi dan perlindungan sosial akan kita perbaiki agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” tegas Prabowo. (at)