JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Presiden RI Prabowo Subianto disebut telah memberikan arahan khusus kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Arahan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro.
“Pihak BGN sendiri kan sudah diberi arahan ya oleh Pak Presiden untuk memitigasi masalah yang terjadi, juga untuk menutup ruang masalah-masalah baru mungkin yang terjadi sehingga bisa dengan segera untuk diatasi,” kata Juri di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Menurut Juri, program MBG merupakan kebutuhan penting masyarakat, terutama bagi para siswa untuk meningkatkan gizi mereka. Karena itu, pemerintah menegaskan program ini akan terus berjalan meski banyak desakan agar dihentikan sementara.

“Masalah-masalah yang terjadi segera akan diatasi, dievaluasi, dicari jalan keluar. Tentu didengar ya beberapa aspirasi dari beberapa kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total,” tegas Juri.
Data Keracunan Capai 5.000 Siswa
Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari membeberkan data resmi mengenai kasus keracunan akibat MBG. Ia menyebut, berdasarkan laporan BGN, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), jumlah siswa yang terdampak sudah lebih dari 5.000 orang.
“(Data) dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data 16 September. Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025,” ujar Qodari di Istana, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Qodari menjelaskan empat indikator penyebab keracunan MBG, yaitu: higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang dari petugas, serta indikasi alergi pada penerima manfaat.
Menurutnya, kasus semacam ini bisa ditekan apabila setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki sertifikasi laik higiene dan sanitasi dari Kemenkes.
Prabowo Ingin Temui Mitra Pengelola Dapur
Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, sepulang dari kunjungan luar negeri di New York, Presiden Prabowo Subianto berencana menggelar pertemuan dengan seluruh mitra SPPG atau pengelola dapur MBG.
“Ini termasuk yang berita baru bahwa sepulang dari New York, Pak Presiden ingin bertemu dengan seluruh mitra yang sudah operasional,” kata Dadan dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
Menurut Dadan, Prabowo ingin memastikan program MBG dijalankan dengan benar, memanfaatkan dana secara optimal, serta mencegah kejadian tidak diinginkan seperti keracunan.
“Tentu tidak membuat hal-hal yang menurut beliau tidak sepatutnya dilakukan,” ucapnya.
Arahan Khusus Soal Telur
Dadan juga mencontohkan perhatian Presiden Prabowo terhadap menu MBG, khususnya soal telur. Ia menyebut Kepala Negara menekankan bahwa setiap anak harus mendapat minimal satu butir telur utuh.
“Karena beliau ingin lihat telur itu betul-betul satu per anak. Jadi beliau sangat tidak ingin telur itu diorek-orek atau didadar, karena kalau didadar kan untuk tujuh orang bisa cuma lima telur, untuk sepuluh orang bisa lima telur. Kalau diceplok dengan dibulat itu sudah pasti kelihatan telurnya,” jelas Dadan.
Rencana pertemuan dengan pengelola dapur ini, kata Dadan, menunjukkan perhatian detail Presiden terhadap kualitas program MBG.
“Itu perhatian-perhatian sampai seperti itu yang diberikan Pak Presiden. Dan tadi kami mendapat informasi bahwa sepulang dari New York, beliau ingin bertemu dengan seluruh mitra yang sudah operasional,” tandasnya.
(*/REL)