Catatan YURNALDI, Pemimpin Redaksi Alinianews.com
ALINIANEWS.COM — Hari ini, mata bangsa tertuju pada Senayan. Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan dua pidato penting: laporan kinerja hampir setahun memimpin negeri, dan nota keuangan RAPBN 2026. Bukan sekadar agenda protokoler, momen ini adalah ujian awal ke arah mana kapal besar Republik akan diarahkan.
Bagi para Aparatur Sipil Negara, TNI, Polri, dan pensiunan, pidato sore menjadi detik-detik yang memacu adrenalin. Tradisi presiden mengumumkan kenaikan gaji di forum ini membuat jutaan telinga menunggu dengan degup harap. Jika kabar baik itu datang, bukan hanya daya beli yang terdongkrak, tetapi juga optimisme birokrasi. Namun, jika tidak, pemerintah harus siap menjelaskan mengapa, di tengah janji kesejahteraan, dompet ASN belum juga bertambah tebal.
Di sisi lain, rakyat menagih realisasi janji kampanye. Makanan bergizi gratis, sekolah rakyat, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga Koperasi Desa Merah Putih—semua itu bukan lagi slogan di baliho, melainkan komitmen yang harus diwujudkan di angka-angka APBN. RAPBN 2026 akan menjadi bukti apakah janji itu punya kaki untuk berjalan atau hanya sayap untuk terbang di udara retorika.
Pasar dan investor pun menunggu sinyal. Bagaimana Prabowo menjaga defisit fiskal, mengelola utang, dan tetap menggerakkan ekonomi di tengah tantangan global? Sri Mulyani telah memberi bocoran soal upaya menjaga market confidence. Kini, publik ingin mendengar langsung dari sang nahkoda, apakah layar akan dikembangkan lebar-lebar atau ditarik rapat demi aman dari badai.
Tak kalah penting adalah simbol politik. Kehadiran SBY, Jokowi, dan mungkin Megawati di ruang sidang adalah pesan persatuan yang kuat di HUT ke-80 Republik. Ditambah penayangan video capaian kepemimpinan—yang tahun lalu absen—ini menjadi panggung citra yang akan diingat publik.
Pidato ini bukan sekadar laporan dan angka. Ia adalah kompas moral, peta jalan, dan cermin komitmen. Publik tidak hanya menunggu kabar gembira, tetapi juga arah pasti kemudi bangsa. Karena dari Senayan hari ini, suara Presiden akan menggaung hingga ke dapur rakyat, kantor birokrasi, pasar modal, hingga sawah di pelosok negeri.
Dan kita semua tahu: janji dalam pidato hanya akan berarti jika berubah menjadi tindakan nyata.
Padang, 15 Agustus 2025.