ALINIANEWS.COM (Jakarta) – Polri kembali melaksanakan rotasi dan mutasi besar-besaran pada akhir tahun 2024, melibatkan 734 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen). Langkah ini mencerminkan upaya berkelanjutan dalam reformasi organisasi dan peningkatan efisiensi pelayanan kepada masyarakat.
Dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2775/XII/KEP./2024 hingga ST/2778/XII/KEP./2024 tertanggal 29 Desember 2024, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya rotasi ini sebagai bagian dari penyegaran di tubuh Polri. Menurut Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andika, mutasi ini merupakan mekanisme rutin yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan memberikan pengalaman kerja baru bagi para perwira.
Rotasi ini melibatkan sejumlah posisi strategis, seperti Irjen Suharyono yang digantikan oleh Brigjen Gatot Tri Suryanta akibat memasuki masa pensiun. Selain itu, pergeseran posisi lainnya, seperti pengangkatan Kombes Ahmad David sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, mencerminkan komitmen Polri dalam menjaga dinamika kepemimpinan di setiap level.
Namun, langkah ini tidak hanya tentang pergantian posisi. Beberapa mutasi mencuat di tengah sorotan publik, seperti pencopotan Kombes Donald P. Simanjuntak yang kini tengah diinvestigasi oleh Propam Polri. Kasus ini menggarisbawahi tekad Polri untuk menindak tegas setiap bentuk pelanggaran di internal organisasi.
Di sisi lain, mutasi ini juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap pelayanan publik. Penempatan Brigjen Adrianto Jossy Kusumo sebagai Wakapolda Riau, misalnya, dipandang strategis dalam memperkuat pengamanan di wilayah tersebut.
Para pengamat menilai, langkah ini mencerminkan upaya Polri untuk tidak hanya menjaga stabilitas internal tetapi juga memperbaiki persepsi publik terhadap institusi ini. Transformasi kepemimpinan melalui mutasi dan rotasi diharapkan mampu mendorong Polri menjadi organisasi yang semakin responsif, profesional, dan terpercaya.(*)
