spot_img
spot_img

Masked Youth Movement Guncang Media Sosial: Protes Gaya Hidup dan Kepemimpinan di Saudi

Tangkapan layar dari salah satu video pertama dari apa yang sekarang disebut sebagai ‘Gerakan Pemuda Bertopeng’ (TikTok).

JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Serangkaian video pemuda bertopeng yang menyerukan turunnya Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan mengkritik standar hidup di Arab Saudi memicu perdebatan panas di media sosial pekan ini. Gerakkan tersebut menjadi heboh di jagat maya lantaran bentuk gerakan yang membawa kritik terhadap penguasa Arab. kampanye yang dilakukan oleh gerakan pemuda bertopeng atau “Masked Youth Movement”, kelompok ini mempersoalkan pengeluaran publik untuk konser, kelab malam, festival, dan mengaproyek yang digagas oleh kerajaan tersebut.

Mengutip Middle East Eye, Minggu (25/5/2025), video-video dari “Gerakan Pemuda Bertopeng” itu belum bisa diverifikasi keasliannya secara independen.

Iklan

Klip-klip tersebut sebagian besar diunggah pada akun-akun anonim di TikTok, dan telah dibagikan ulang di berbagai platform media sosial, yang memicu kecaman sekaligus pujian.

“Hari ini kita menyaksikan gerakan yang dipimpin oleh pemuda-pemuda merdeka yang berani menuntut satu hal: kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri,” tulis seorang pengguna di media sosial @SALMMA1997 di X.

Yang lain mengatakan video-video itu merupakan hasil dari meningkatnya frustrasi dalam negeri, dan mengatakan sosok-sosok bertopeng itu berbicara mewakili suara-suara yang dikekang di dalam kerajaan.

“Di negeri yang melarang suara, pria bertopeng muncul sebagai ikon penolakan, Pria bertopeng Saudi bukanlah seorang individu, tetapi momen martabat, Di balik topeng itu ada tanah air lain yang belum lahir,” ungkap seorang pengguna.

BACA JUGA  Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Gaza: “Seorang Pemimpin Luar Biasa dari Indonesia”

Pengguna akun @abdollah_a46599 membagikan salah satu video tersebut, di mana salah seorang pemuda bertopeng mengatakan dalam bahasa Arab. “Suara pemuda Arab tidak akan dibungkam. Pemuda mencintai kebenaran dan tidak mencintai kepalsuan. Saya melawan setiap tiran yang keras kepala dan perpisahan membunuh saya, tanpa perlawanan,” bunyi terjemahan dari video tersebut.

Sejak video pertama dipublikasikan awal pekan ini, sejumlah video baru bermunculan yang menyuarakan solidaritas terhadap sosok bertopeng tersebut, serta dukungan terhadap mereka yang mengkritik kepemimpinan Arab Saudi.

Pesan yang berulang dalam banyak video tersebut adalah penindasan terhadap kebebasan serta pandangan bahwa pengeluaran publik untuk konser, festival, klub malam, dan megaproyek yang menjadi ciri khas program ambisius Visi 2030 milik Putra Mahkota terjadi dengan mengorbankan layanan dasar dan ekonomi rakyat.

“Kami tahu dan yakin bahwa banyak orang merdeka yang menginginkan perubahan damai di negeri ini, dari tirani dan penindasan keluarga Al-Saud, yang dipimpin oleh Mohammed bin Salman, yang telah menindas rakyat dengan uang mereka, memprovokasi mereka dengan keyakinan dan agama mereka, dan menipu mereka dengan proyek-proyek ilusif yang telah lewat masanya dan tak pernah diwujudkan,” ujar seseorang dalam sebuah video.

Beberapa tokoh dalam video juga mengecam apa yang mereka anggap sebagai kemerosotan moral akibat “fenomena merendahkan martabat” seperti tarian di ruang publik yang dipromosikan dalam program tersebut. Seruan mereka pun dibingkai sebagai bentuk pembelaan terhadap dua situs tersuci dalam Islam yang berada di kerajaan tersebut.

BACA JUGA  Ini Alasan Netanyahu Batal Hadir di KTT Perdamaian Gaza di Mesir

Video-video itu juga memuat ancaman akan adanya pemberontakan massal jika sang putra mahkota tidak mengubah arah kebijakannya.

“Kami akan turun ke jalan dalam bentuk demonstrasi dan pawai jika Anda terus memenjarakan rakyat,” kata seorang pria dalam video.
Sementara lainnya lebih lugas: “Pesan ini langsung ditujukan kepada Mohammed bin Salman: kejatuhanmu akan datang dari tangan rakyatmu sendiri.”

Middle East Eye telah menghubungi akun-akun yang memposting video tersebut. Salah satu akun menolak memberikan komentar.

Mereka yang muncul di video tersebut mengundang orang-orang untuk bergabung dengan “Gerakan Pemuda Bertopeng”. “Untuk mendukung yang tertindas dan mencapai tuntutan rakyat (dan) untuk menggulingkan tiran yang telah mengubah negara menjadi pertanian swasta, diperintah oleh geng korup yang mempermalukan rakyat, merampas hak-hak mereka, dan menggunakan lembaga militer dan badan keamanan untuk menghina martabat mereka,” kata salah seorang pemuda bertopeng.

Sementara itu, gerakan yang membela Pangeran Mohammed bin Salman juga bermunculan di media sosial dengan meluncurkan tanda pagar (tagar) #PengkhianatKerajaan, menuduh individu-individu dalam video tersebut sebagai “agitator asing” atau pembangkang yang diasingkan yang berusaha mengganggu stabilitas masyarakat Arab Saudi dari luar negeri. (MEE/CHL)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses