spot_img
spot_img

Masjid Al-Aqsa Terancam Runtuh Akibat Israel

JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Pemerintah Yerusalem mengeluarkan peringatan keras terhadap aktivitas penggalian bawah tanah yang dilakukan Israel di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa dan Kota Tua Yerusalem. Penggalian tersebut dikhawatirkan dapat merusak fondasi situs suci umat Islam itu dan memicu keruntuhan sebagian bangunan.

Marouf Al-Rifai, penasihat Kantor Gubernur Yerusalem, mengungkapkan bahwa penggalian terowongan di sekitar Masjid Al-Aqsa dilakukan tanpa prosedur ilmiah dan bertentangan dengan hukum internasional. Ia mendesak Israel untuk segera menghentikan seluruh aktivitas penggalian, baik yang lama maupun yang baru.

“Kami memperingatkan Israel agar menghentikan seluruh aktivitas penggalian lama maupun baru di bawah Masjid Al-Aqsa, terutama terowongan yang menghubungkan sejumlah situs kolonial,” ujar Al-Rifai kepada WAFA News Agency, Kamis (23/10), sebagaimana dikutip Al Arabiya, Jumat (24/10/2025).

Iklan

Menurutnya, penggalian tersebut merupakan bagian dari upaya sistematis untuk mengubah identitas kawasan Yerusalem dan melemahkan posisi situs-situs Islam di wilayah itu.

Ancaman terhadap Fondasi dan Bangunan Bersejarah

Al-Rifai menjelaskan, jaringan terowongan yang dibangun Israel menghubungkan kawasan yang disebut “Kota Daud” dengan area sekitar Al-Aqsa melalui lorong-lorong batu berusia ribuan tahun. Sebagian besar terowongan itu dulunya merupakan saluran air kuno yang kini diubah menjadi museum, sinagoge, dan jalur wisata Yahudi.

“Salah satu terowongan yang dikenal sebagai Pasar Jabbana telah diubah menjadi jalur wisata Yahudi, dan ini mengancam infrastruktur di bawah Masjid Al-Aqsa,” ungkapnya.

BACA JUGA  Setelah 6 Tahun, Trump–Xi Jinping Bertemu Lagi, Prabowo Beri Respons

Ia menambahkan, aktivitas tersebut berpotensi merusak rumah-rumah tua, sekolah bersejarah, serta bangunan peninggalan Palestina di sekitar Kota Tua. Tanah di bawah kompleks Masjid Al-Aqsa juga bisa tergerus, mengancam stabilitas fondasi masjid.

“Penggalian ini tidak memiliki metodologi ilmiah dan merupakan pelanggaran terhadap status quo. Aktivitas tersebut murni bermotif politik, bukan penelitian arkeologis seperti yang sering diklaim Israel,” tegas Al-Rifai.

Dugaan Upaya Kendali Politik

Al-Rifai menyebut, proyek terowongan bawah tanah ini merupakan bagian dari strategi Israel untuk memaksakan kendali atas tempat-tempat suci di Yerusalem. Menurutnya, tindakan itu secara langsung mengancam keberadaan dan identitas Palestina di kawasan tersebut.

“Ini merupakan bagian dari rencana untuk merusak landmark bersejarah Islam dan melemahkan status Masjid Al-Aqsa sebagai situs suci umat Islam,” ucapnya.

Pemerintah Yerusalem pun mengingatkan bahwa kelanjutan proyek ini bisa memperparah ketegangan dan berisiko memicu eskalasi konflik baru di kawasan suci.

Penggerebekan dan Pembongkaran Bangunan Palestina

Selain penggalian, otoritas Israel juga disebut melakukan penggerebekan di sekitar gerbang kompleks Al-Aqsa. Dalam operasi tersebut, aparat membagikan surat perintah pembongkaran yang menargetkan sejumlah bengkel logam dan pabrik furnitur milik warga Palestina.

Menurut Al-Rifai, tindakan ini bagian dari proyek pembangunan infrastruktur besar-besaran, termasuk jalan, bundaran, dan jembatan yang menghubungkan Anata dengan pos pemeriksaan Hizma. Ia menuding Israel menggunakan dalih administratif seperti “tidak memiliki izin bangunan” untuk menggusur bangunan Palestina di sepanjang rute proyek tersebut.

BACA JUGA  Trump Buka Peluang Tarif Nol Persen untuk Negara Tetangga Indonesia, Industri Ekspor Waswas

Ketegangan Kian Meningkat

Ketegangan di kompleks Masjid Al-Aqsa semakin memuncak setelah sekelompok pemukim Yahudi dilaporkan menyerbu area masjid pada Kamis (23/10), dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Para saksi mata menyebut rombongan itu masuk secara bergelombang dan melakukan tur provokatif di area suci umat Islam tersebut.

Beberapa pekan terakhir, otoritas Israel memperketat pengamanan di berbagai gerbang masuk ke kompleks Al-Aqsa, seiring meningkatnya aksi penyerbuan oleh kelompok pemukim.

Situasi ini kembali memicu kekhawatiran komunitas internasional atas kemungkinan pecahnya konflik baru antara warga Palestina dan Israel. Banyak pihak menilai, jika dibiarkan, langkah Israel itu dapat mempercepat kerusakan situs bersejarah sekaligus mengancam simbol keagamaan dunia yang telah berdiri selama berabad-abad. (*/Rel)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses