spot_img
spot_img

KPK Setor Rp8 Miliar dari Lelang Barang Rampasan, Perhiasan dan Handphone Jadi Incaran

JAKARTA, ALINIANEWS.COM — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan keseriusannya dalam memulihkan kerugian negara melalui lelang barang rampasan hasil tindak pidana korupsi. Dari pelaksanaan lelang pada 17 September 2025 lalu, lembaga antirasuah ini berhasil menyetorkan Rp8 miliar ke kas negara.

Menurut Jaksa Eksekusi KPK, Syarkiyah, angka tersebut diperoleh dari penjualan 36 lot barang bergerak senilai Rp3,2 miliar serta 7 lot barang tidak bergerak senilai Rp4,8 miliar, dari total 83 lot yang dilelang. Dana hasil lelang, lanjutnya, langsung disetorkan ke kas negara maksimal lima hari setelah pelunasan oleh pemenang.

“Untuk barang bergeraknya, yang tidak laku hanya barang-barang unik, seperti robot, face recognition, dan tableau, serta dua mobil yang dilelang di KPKNL Samarinda,” jelas Syarkiyah, Kamis (2/10/2025).

Iklan

Perhiasan Jadi Primadona

Barang-barang rampasan yang dilelang KPK nyatanya tetap menyita minat publik. Syarkiyah menuturkan, perhiasan dan barang bukti elektronik (BBE) seperti telepon genggam masih menjadi primadona. Bahkan, satu lot bisa diperebutkan hingga 20–30 akun peserta lelang.

“Perhiasan ini sangat banyak peminatnya. Cincin dan gelang berbentuk naga saja sudah laku terjual,” tambahnya.

Menariknya, kemeja sutra lengan panjang yang sempat gagal terjual pada lelang Juni 2025, akhirnya laku dengan harga Rp2,5 juta.

Namun, tidak semua barang menemukan pembeli. Selain robot dan perangkat teknologi unik, KPK juga mencatat adanya wanprestasi senilai Rp23,4 juta dari dua lot barang bergerak, yakni satu lot berisi enam handphone senilai Rp15,4 juta dan satu lot berisi 46 mini gold senilai Rp8 juta.

BACA JUGA  ESDM: Pemberian Lahan Tambang untuk Muhammadiyah Tunggu Terbitnya Permen

Barang Tidak Bergerak Kurang Diminati

Jika barang bergerak relatif cepat laku, lain halnya dengan barang tidak bergerak seperti tanah, bangunan, dan apartemen. Dari 41 lot yang ditawarkan, hanya 7 lot yang berhasil terjual.

“Nilai limit yang tinggi membuat peminatnya terbatas. Mudah-mudahan pada lelang berikutnya, aset bernilai besar ini bisa terjual,” ujar Syarkiyah.

Padahal, sebelumnya KPK memperkirakan hasil lelang serentak di 11 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta, Bandung, Tangerang, Bekasi, Bogor, Cirebon, Denpasar, Lahat, Pekanbaru, Purwokerto, dan Samarinda bisa menembus Rp166 miliar.

KPK memastikan agenda lelang rampasan koruptor akan terus digelar. Lelang selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).

Lembaga antikorupsi itu menegaskan, pemberantasan korupsi bukan hanya soal hukuman badan untuk memberi efek jera, tetapi juga memastikan negara mendapatkan kembali aset yang dirampas.

“Dengan mengikuti lelang KPK, masyarakat ikut berkontribusi nyata dalam pemulihan kerugian keuangan negara,” tegas Syarkiyah.

Catatan Pengembalian Uang Negara

Sebagai catatan, sepanjang semester I 2025, KPK telah mengembalikan Rp84,1 miliar ke kas negara melalui lelang. Rinciannya, Rp13 miliar pada Januari–Februari, Rp42,3 miliar pada Maret, serta Rp28,8 miliar pada Juni.

Dengan capaian itu, lelang menjadi salah satu instrumen penting KPK dalam menutup kerugian negara akibat praktik korupsi. (*/REL)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses