spot_img
spot_img

KPK Panggil Saksi-saksi Kasus Whoosh: Penyelidikan Masuk Tahap Penggalian Keterangan

JAKARTA, ALINIANEWS.COM — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertegas langkah penyelidikan atas dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCIC/Whoosh). Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan tim penyelidik akan memanggil sejumlah pihak yang dianggap mengetahui konstruksi perkara untuk dimintai keterangan.

“Tim penyelidik melakukan permintaan keterangan dengan mengundang sejumlah pihak, tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini,” kata Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Budi menyebutkan penyelidikan kini berada pada tahap aktif mengumpulkan informasi. Meski begitu, KPK belum mengungkap identitas pihak-pihak yang bakal dipanggil karena proses masih bersifat awal dan rahasia penyelidikan. “Terkait dengan materi ataupun pihak-pihak yang diundang untuk dimintai keterangan, saat ini kami belum bisa, belum bisa menyampaikan detilnya secara lengkapnya seperti apa, karena ini memang masih di tahap penyelidikan,” ujarnya.

Iklan

Menurut Budi, sejauh ini pihak-pihak yang sudah memenuhi panggilan bersikap kooperatif. “Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif. Ya artinya ini juga menjadi langkah positif dalam penyelidikan perkara ini,” kata dia.

Pernyataan itu mengonfirmasi bahwa KPK tidak sekadar menerima laporan, tetapi aktif menelusuri jejak dokumen, kontrak dan kesaksian untuk menguji dugaan penggelembungan anggaran (mark up) proyek kereta cepat yang kini menjadi sorotan publik.

Latar belakang: dugaan mark up dan seruan pelaporan

Isu mark up proyek Whoosh mencuat setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD memaparkan perhitungan biaya per kilometer yang menurutnya berbeda jauh antara angka di Indonesia dan di China. Dalam video yang diunggah 14 Oktober 2025, Mahfud menyatakan, “Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat.”

BACA JUGA  Kasus Korupsi Jual Beli Gas PGN, KPK Sita Pabrik dan Pipa Gas di Cilegon

Menanggapi desakan itu, KPK pada 16 Oktober mengimbau Mahfud MD untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi secara resmi. Mahfud menyatakan kesediaannya untuk memberi keterangan, dan pernyataan itu menjadi salah satu pemicu percepatan penelusuran oleh penyelidik.

Penyelidikan KPK terhadap dugaan penggelembungan anggaran Whoosh telah berlangsung sejak awal 2025 dan resmi pada level penyelidikan, sebagaimana dikonfirmasi Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu. “Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” ujar Asep kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Tahapan selanjutnya: pengumpulan keterangan dan penelusuran dokumen

Sumber-sumber yang hadir di lingkungan penanganan perkara mengatakan bahwa penyelidikan akan berfokus pada konstruksi biaya proyek, kontrak, serta alur keuangan yang terkait. Keterangan saksi dan dokumen teknis yang dapat menjelaskan perbedaan angka antarnegara akan menjadi kunci bagi penyelidik.

KPK menegaskan proses berjalan secara tertutup demi efektivitas dan integritas penyelidikan. “Kami masih terus melakukan penelusuran dan pengumpulan keterangan terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui proyek ambisius mantan pemerintahan sebelumnya,” kata Budi Prasetyo, mengingatkan bahwa setiap keterangan yang masuk berguna untuk mengungkap apakah ada unsur pidana dalam pengelolaan anggaran proyek ini.

Publik menunggu — pengungkapan terbatas demi penyelidikan

Kasus Whoosh menyentuh wacana publik tentang proyek infrastruktur besar: sisi manfaat operasional dan dampak ekonomi proyek, sekaligus pertanyaan tentang tata kelola pembiayaan dan akuntabilitas. KPK kini berada di garis depan upaya menjabarkan siapa mengetahui apa dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembiayaan proyek.

BACA JUGA  KPK Telusuri Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Fokus pada Unsur Pidana

Hingga tahap penyelidikan ini diumumkan, KPK belum menetapkan tersangka dan belum membeberkan daftar pihak yang dipanggil. Publik diharapkan menunggu hasil proses hukum yang berjalan, sementara lembaga antirasuah menjanjikan penyelidikan dilaksanakan berdasarkan bukti dan keterangan yang diperoleh.

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses