spot_img
spot_img

Justin Trudeau Umumkan Pengunduran Diri sebagai Perdana Menteri Kanada

ALINIANEWS.COM (Jakarta) – Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada yang menjabat hampir satu dekade, mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (6/1/2025).

Ia menyatakan akan tetap memimpin hingga Partai Liberal menemukan penggantinya melalui proses pemilihan nasional yang mencakup seluruh Kanada.

BACA JUGA  Gempa Dahsyat Berkekuatan 7,1 Guncang Perbatasan China dan Nepal, Lindu 2015 Terlintas

“Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai sekaligus sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin baru melalui proses kompetitif yang menyeluruh di seluruh negeri,” ujar Trudeau di Rideau Cottage, Ottawa, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Iklan

Trudeau mengungkapkan bahwa keputusan ini didorong oleh komitmennya terhadap kepentingan terbaik Kanada dan rakyatnya.

“Saya akan selalu termotivasi oleh apa yang terbaik untuk warga Kanada,” tambahnya.

Namun, ia mengakui bahwa parlemen telah lumpuh selama beberapa bulan terakhir, setelah menjalani sidang terpanjang dalam sejarah pemerintahan minoritas Kanada.

Dilansir dari The Guardian, keputusan ini membuka jalan bagi persaingan politik sengit untuk menentukan pemimpin baru Kanada.

BACA JUGA  Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS: Sebuah Langkah Strategis untuk Memperkuat Peran Global

Trudeau menambahkan, “Kanada berhak mendapatkan pilihan yang jelas dalam pemilu berikutnya,” sambil menyoroti ketidakmungkinan mengatasi rival politiknya di tengah perselisihan internal partainya.

Sebelum pengumuman ini, Trudeau telah meminta Gubernur Jenderal Kanada, Mary Simon, untuk menangguhkan sidang parlemen hingga 24 Maret mendatang.

Penangguhan ini memberikan waktu bagi Partai Liberal untuk mempersiapkan penggantinya, termasuk kandidat potensial seperti Menteri Luar Negeri Mélanie Joly, Menteri Inovasi François-Philippe Champagne, dan mantan bankir sentral Mark Carney.

BACA JUGA  Gempa Dahsyat Berkekuatan 7,1 Guncang Perbatasan China dan Nepal, Lindu 2015 Terlintas
Keputusan Justin Trudeau juga terjadi di tengah tekanan politik dan penurunan popularitas yang signifikan. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Partai Liberal berada dalam posisi sulit menghadapi Partai Konservatif di pemilu mendatang, yang dijadwalkan paling lambat Oktober 2025.

Trudeau, yang pertama kali terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal pada 2013, telah memimpin Kanada sejak kemenangan besar dalam pemilu 2015.

Selama tiga periode kepemimpinannya, ia dikenal sebagai tokoh yang membawa perubahan signifikan dalam politik Kanada. Namun, kontroversi belakangan, termasuk perselisihan dengan Menteri Keuangan Chrystia Freeland, semakin memperumit posisinya.

BACA JUGA  Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS: Sebuah Langkah Strategis untuk Memperkuat Peran Global

Freeland bahkan mengundurkan diri dengan tuduhan bahwa Trudeau lebih fokus pada “tipu muslihat politik” daripada kepentingan bangsa, seperti dilaporkan Al Arabiya.

Pengunduran diri Trudeau menandai berakhirnya era panjang kepemimpinannya dan membuka babak baru dalam politik Kanada di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global, termasuk kekhawatiran terhadap kebijakan tarif AS di bawah Presiden Donald Trump yang akan menjabat bulan ini. (at)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.