spot_img
spot_img

“Induak Angkang” Kasus Korupsi Indonesia per Mei 2025

Terpidana korupsi PT Timah Harvey Moeis. (Foto JPNN) 

PADANG, ALINIANEWS.COM – Tahun 2025 menjadi tahun yang kembali diwarnai dengan sejumlah kasus korupsi besar di Indonesia. Sejumlah pejabat tinggi lembaga negara dan pengusaha yang seharusnya bertanggung jawab dalam mengelola dana publik ikut terlibat dalam kasus ini.

Gelombang kasus korupsi ini menunjukkan bahwa praktik korupsi di level pejabat tinggi masih menjadi persoalan serius yang belum tuntas diberantas. Berikut ALINIANEWS.COM rangkum deretan kasus korupsi sepanjang 2025:

Iklan

1. Kasus Timah Rp300 Triliun

Dalam kasus ini sejumlah terdakwa dinilai telah merugikan negara hingga Rp300 triliun. Jumlah kerugian negara itu dihitung salah satunya berdasarkan kerugian ekologis senilai Rp271 triliun.

Secara rinci, nilai kerusakan terdiri dari kerugian ekologis Rp183,7 triliun, ekonomi lingkungan Rp74,4 triliun, dan biaya pemulihan lingkungan mencapai Rp12,1 triliun.

Sejumlah terdakwa yang telah dijatuhi vonis banding di antaranya; Pengusaha Harvey Moeis, Dirut PT. Timah Mochtar Riza Pahlevi. Mereka dijatuhi vonis 20 tahun penjara.

2. Korupsi Minyak Mentah Pertamina Rp193,7 triliun

Korupsi Pertamina muncul dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) periode 2018 hingga 2023. Kasus ini dinilai merugikan keuangan negara setidaknya Rp193,7 triliun selama satu tahun.

Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung menetapkan enam petinggi Pertamina dan tiga orang dari sektor swasta sebagai tersangka. Adapun tersangka tersebut adalah:

BACA JUGA  KPK Periksa Kepala BPH Migas Terkait Korupsi Jual Beli Gas PGN dan IAE, Kerugian Negara Capai Rp203,3 Miliar

. Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
. Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.
. Yoki Firnandi selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.
. Agus Purwono selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International.
. Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.
. Edward Corne selaku VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga.
. Muhammad Kerry Adrianto Riza selaku Beneficially Owner PT Navigator Khatulistiwa.
.Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT. Jenggala Maritim, Gading Ramadhan Joede selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak.

3. Korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan lima tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada Senin, 3 Maret 2025. Kasus ini berpotensi mengakibatkan kerugian negara dengan nilai mencapai Rp11,7 triliun.

Adapun lima tersangka dalam kasus ini adalah, Direktur Pelaksana I LPEI Dwi Wahyudi, Direktur Pelaksana IV LPEI Arif Setiawan, Direktur Pelaksana 4 LPEI, Presiden Direktur PT. Caturkarsa Megatunggal/Komisaris Utama PT. Petro Energy Jimmy Masrin, Direktur Utama PT. Petro Energy Newin Nugroho, dan Direktur Keuangan PT. Petro Energy Susy Mira Dewi Sugiarta.

4. Kredit Fiktif Bank Jatim Cabang Jakarta

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian kredit di Bank Jatim Cabang Jakarta pada 11 Maret 2025. Adapun tiga tersangka tersebut adalah Kepala Bank Jatim Cabang Jakarta Benny; pemilik PT Indi Daya Group, Bun Sentoso; serta Direktur PT Indi Daya Rekapratama dan Indi Daya Group, Agus Dianto Mulia.

BACA JUGA  Kunjungan Presiden Prabowo ke Singapura dan Memberikan Nama Anggrek

Ketiga tersangka ini diduga bekerja sama untuk mencairkan fasilitas kredit senilai Rp569,4 miliar. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk mendukung proyek-proyek yang didanai melalui kredit modal kerja, tetapi pada kenyataannya, proyek-proyek tersebut tidak pernah ada.(tempo.co/cnnindonesia/LISA)

 

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses