JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto resmi merombak sejumlah posisi strategis dalam Kabinet Merah Putih. Salah satu yang paling disorot adalah pergantian Menteri Koperasi (Menkop) dari Budi Arie Setiadi kepada Ferry Juliantono.
Informasi reshuffle ini diumumkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
“Atas berbagai pertimbangan, masukan, dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan,” kata Prasetyo.
Pelantikan Ferry Juliantono
Pergantian jabatan ini ditegaskan lewat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 86 Tahun 2025 serta SK Presiden RI Nomor 26 P tentang pemberhentian dan pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih 2024–2029.
Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat. Prosesi khidmat itu dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo yang membacakan sumpah jabatan, diikuti Ferry Juliantono.
“Demi Allah saya bersumpah. Bahwa saya akan setia kepada UUD Negara RI tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Prabowo diikuti Ferry.
Prabowo menambahkan: “Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.”
Dari Aktivis, Politikus, hingga Menteri
Ferry Juliantono bukan nama asing dalam dunia politik maupun koperasi. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Koperasi, ia menjabat Wakil Menteri Koperasi sejak Oktober 2024 mendampingi Budi Arie.
Lahir di Jakarta, 27 Juli 1967, Ferry adalah kader senior Partai Gerindra dan menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Karier politiknya dimulai bersama Partai Demokrat pada 2010, namun kiprahnya makin menguat setelah bergabung ke Gerindra.
Di luar politik, Ferry dikenal sebagai pegiat koperasi dan aktivis rakyat kecil. Ia pernah turun langsung dalam aksi-aksi memperjuangkan nasib petani, nelayan, dan buruh.
Ia menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Ketua Umum Dewan Tani Indonesia, hingga Wakil Direktur Pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan). Namanya bahkan tercatat dalam buku “Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia” karya Irsyad Muchtar.
Secara akademis, Ferry meraih gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Padjadjaran (1993), lalu melanjutkan pendidikan pascasarjana di FISIP Universitas Indonesia dengan fokus pada Ekonomi Politik Internasional (2006).
Reshuffle di Tengah Sorotan Publik
Pergantian Budi Arie menjadi sorotan publik, terlebih kementerian yang dipimpinnya memegang peran vital dalam penguatan ekonomi kerakyatan.
Selain pos Menteri Koperasi, reshuffle juga menyasar Kemenko Polkam, Kementerian Keuangan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Presiden Prabowo juga resmi membentuk Kementerian Haji dan Umrah.
Keputusan ini muncul di tengah dinamika politik pascakerusuhan akhir Agustus lalu yang turut menyeret nama sejumlah menteri, termasuk Sri Mulyani yang rumah pribadinya menjadi sasaran penjarahan.
Reshuffle kali ini bukan hanya sekadar rotasi jabatan, melainkan ujian bagi pemerintahan Prabowo dalam menjawab krisis kepercayaan publik. Ferry Juliantono kini memikul tanggung jawab besar, tak hanya membenahi sektor koperasi, tetapi juga membuktikan bahwa politik keberpihakan pada rakyat kecil benar-benar bisa diwujudkan lewat kursi kementerian.