spot_img
spot_img

Dosen dan Alumni UNP Tampil Jadi Narasumber di Talkshow ACFFest Payakumbuh

Talkshow di acara festival ACFFest KPK (Foto:ist)

PAYAKUMBUH, ALINIANEWS.COM — Dua nama dari Universitas Negeri Padang (UNP) turut ambil bagian dalam upaya pemberantasan korupsi di ranah anak muda. Dr. Mohammad Isa Gautama, M.Si, dosen Prodi Ilmu Komunikasi Departemen Sosiologi UNP, bersama Maichel Firmansyah, S.Pd, alumni Sosiologi UNP, tampil sebagai narasumber dalam talkshow NGOPINI (Ngobrol Pekan Ini) bertajuk “Film, Gerakan Antikorupsi dan Perpolitikan Indonesia Hari Ini” yang digelar di Kafe Sentosa Abadi, Kota Payakumbuh.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2025 yang digagas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK. Festival tahunan ini telah berlangsung selama 11 tahun dan kali ini mengangkat tema “Dari Layar, Kita Beraksi Berantas Korupsi!” Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota menjadi salah satu titik pelaksanaan dari sembilan kabupaten/kota terpilih di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Payakumbuh Youth Art Committee (PYAC), pemerintah daerah, media lokal, serta sejumlah LSM.

Iklan

Selama enam hari pelaksanaan sejak 1 hingga 6 Juli 2025, berbagai kegiatan digelar di sejumlah titik di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota, mulai dari pemutaran film, diskusi, hingga pertunjukan seni. Tujuannya adalah menyebarkan nilai-nilai integritas dan semangat antikorupsi di kalangan generasi muda, terutama para pegiat film dan media kreatif.

Dalam talkshow tersebut, para peserta diajak menyaksikan empat film pendek bertema antikorupsi berjudul Kelompok Tidak Belajar, One Second, Ada Ujian Harap Tenang, dan Magdalena. Usai pemutaran, diskusi dimulai dengan pemaparan dari Dr. Mohammad Isa Gautama. Ia menekankan pentingnya media film sebagai alat kampanye sosial yang efektif, terutama di tengah derasnya arus informasi digital saat ini.

BACA JUGA  Dugaan Manipulasi Anggaran Mengemuka di Dinas Pertanian Padang, Sekdis dan Kabid Peternakan Bungkam

“Film dapat dijadikan sebagai salah satu media kampanye antikorupsi yang ampuh dan efektif ke tengah masyarakat,” ujar Isa, yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Kajian Gerakan Bersama Antikorupsi UNP (PK-Gebrak-UNP). Ia menambahkan, “Di tengah fenomena korupsi yang semakin parah menjangkiti negara kita, sudah saatnya anak muda semakin proaktif ikut serta dalam perang antikorupsi, dan itu bisa dilakukan sedari dini melalui akun media sosial. Sudah banyak pula contoh bagaimana media sosial menjadi pemicu terbongkarnya kasus korupsi.”

Sementara itu, Maichel Firmansyah berbagi pengalamannya sebagai jurnalis yang kerap menghadapi tantangan ketika menyelidiki kasus-kasus korupsi. Ia menilai, pelaku korupsi hari ini semakin lihai menyembunyikan jejak dan membuat banyak pihak enggan berbicara.

“Saya sekarang bekerja sebagai jurnalis di salah satu media, informasi yang sudah mencapai level A1 kerap sudah di tangan kami. Sayangnya, ada kecenderungan sumber informasi menutup mulutnya rapat-rapat jika jurnalis melakukan investigasi. Ini tantangan terbesar media yang khusus memberitakan isu korupsi hari ini. Dibutuhkan kecerdasan dan kegigihan kita bersama melawan ini,” jelas Maichel di hadapan ratusan peserta yang hadir.

Talkshow juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Drs. Rida Ananda, M.Si, yang mengupas capaian pemerintah kota dalam membangun sistem pencegahan korupsi. Ia menyebutkan bahwa Payakumbuh telah mengembangkan sistem digital di berbagai sektor, mulai dari pengadaan barang dan jasa hingga sistem penganggaran.

BACA JUGA  SPPG ALINIA ULAKAN Siap Beroperasi

“Kita sudah bangun sistem digital dalam segenap lini yang rawan korupsi. Mulai dari pengadaan barang dan jasa sampai e-budgeting, Payakumbuh sudah punya. Dibutuhkan sinergi bersama agar kondisi ini bisa kita tingkatkan,” ungkap Rida.

Selain mahasiswa dan pelajar, acara ini juga dihadiri oleh para seniman, LSM, dan aktivis antikorupsi dari Payakumbuh dan sekitarnya. Talkshow ditutup dengan diskusi interaktif yang mengalir hangat dan pertunjukan musik dari John Selon, alumni Fakultas Teknik UNP, yang turut menyuarakan semangat antikorupsi lewat nada-nada akustiknya.

ACFFest 2025 di Payakumbuh membuktikan bahwa gerakan melawan korupsi tak harus selalu lewat seminar atau ruang formal. Lewat karya film, diskusi kreatif, dan kolaborasi lintas sektor, semangat perlawanan terhadap korupsi bisa ditanamkan lebih dalam ke benak generasi muda. Karena dari layar, perubahan bisa dimulai. Dan dari suara anak muda, perlawanan bisa menjadi gerakan nyata. (*/MIG)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses