JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyuarakan seruan tegas di panggung dunia: mengakui negara Palestina dan segera menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza. Pesan itu disampaikannya saat Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) waktu setempat.
Prabowo menjadi kepala negara kelima yang berpidato, setelah Yordania, Turki, Brasil, dan Portugal. Dengan suara berat, ia menggambarkan penderitaan rakyat Palestina yang tak kunjung berakhir.
“Dengan berat hati, kami mengenang tragedi tak tertahankan yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa—banyak di antaranya perempuan dan anak-anak—telah terbunuh, kelaparan mengancam, dan bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” tegasnya.
Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai jalan satu-satunya menuju perdamaian. Bahkan, ia menekankan bahwa Indonesia siap mengakui Israel apabila negeri itu terlebih dahulu mengakui kedaulatan Palestina.
“Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan negara Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” ujarnya.
Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah mengakui Palestina, termasuk Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal. Ia mendesak negara lain untuk segera bertindak.
“Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan: sejarah tidak tinggal diam. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita,” kata Prabowo.
Tak hanya itu, ia menegaskan kesiapan Indonesia berkontribusi dalam misi perdamaian global.
“Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” ucapnya.
Pidato Lengkap Prabowo di PBB (Bahasa Inggris)
His Excellency, President Emmanuel Macron, President of the French Republic, and His Highness Prince Faisal Bin Farhan Al-Saud, Foreign Minister of the Kingdom of Saudi Arabia, as the co-chairs of this distinguished meeting, welcome everyone.
Co-chairs, excellencies, and distinguished representatives of the United Nations, I wish to extend our deepest appreciation and highest regards to the governments of France and the Kingdom of Saudi Arabia for their leadership in convening this important deliberation.
It is with a heavy heart that we recall the ongoing, unbearable tragedy in Gaza. Thousands of innocent lives, many of them women and children, have been killed, famine looms. Human catastrophe is unfolding with our eyes. We condemn all acts of violence against innocent civilians.
Therefore, it is today with dignity that we gather to take our historical responsibility. This responsibility speaks not only to the fate of Palestine, but also to the future of Israel, and also to the very credibility of the United Nations.
We condemn all violence against innocent civilians. Therefore, Indonesia once again reiterates its commitment to the two-state solution to the Palestine problem. Only this two-state solution will lead to peace.
We must guarantee statehood for Palestine, but Indonesia also declares that once Israel recognizes the independence and statehood of Palestine, Indonesia will immediately recognize the State of Israel and we will support all guarantees for the security of Israel.
The New York declaration has provided a peaceful and just pathway towards peace. Statehood must mean peace. Recognition must mean a real chance towards lasting peace. It must be a real peace for all sides, for all parties.
Distinguished excellencies, we commend the leading states of the world that have taken this principled step. France, Canada, Australia, the United Kingdom, Portugal, and many other leading countries of the world have taken a step on the right side of history.
The recognition of the State of Palestine is the right step on the right side of history. To those who have yet to act, we say, history does not stand still.
We must recognize Palestine now. We must stop the humanitarian catastrophe in Gaza. Ending the war must be our utmost priority. We must overcome hatred, fear, and we must overcome suspicion. We must achieve the peace that is necessary for the human family.
We are ready to take our part in this journey towards peace. We are willing to provide peacekeeping forces.
Thank you very much. Peace, peace now. Peace immediately. We need peace. Thank you very much.”
Terjemahan Pidato (Bahasa Indonesia)
“Yang Terhormat Presiden Emmanuel Macron, Presiden Republik Prancis, dan Yang Mulia Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud, Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, selaku ketua bersama dalam pertemuan terhormat ini, saya menyambut semua pihak.
Ketua bersama, Yang Mulia, dan perwakilan terhormat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, saya ingin menyampaikan penghargaan yang mendalam dan penghormatan setinggi-tingginya kepada pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan mereka dalam menyelenggarakan musyawarah penting ini.
Dengan hati yang berat, kami mengenang tragedi yang sedang berlangsung dan tak tertahankan di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa—banyak di antaranya perempuan dan anak-anak—telah terbunuh, kelaparan mengancam, dan bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa.
Oleh karena itu, hari ini dengan penuh martabat, kita berkumpul untuk menjalankan tanggung jawab historis kita. Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, serta kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa itu sendiri.
Kami mengutuk semua bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya pada solusi dua negara untuk masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian.
Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, namun Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung segala bentuk jaminan bagi keamanan Israel.
Deklarasi New York telah memberikan jalan yang damai dan adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Perdamaian sejati harus bagi semua pihak.
Yang Mulia, kami mengapresiasi negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah berprinsip ini: Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara lainnya telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar.
Pengakuan terhadap Negara Palestina adalah langkah yang benar di sisi sejarah yang benar. Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan: sejarah tidak akan tinggal diam.
Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang sangat diperlukan bagi umat manusia.
Kami siap untuk mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian.
Terima kasih banyak. Damai, damai sekarang. Damai segera. Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak.”
(*/REL)