spot_img
spot_img

Dari Oposisi ke Koalisi: PKS Pastikan Dukung Prabowo, Publik Pertanyakan Konsistensi Politik

Presiden PKS Almuzzammil Yusuf (Taufiq Syarifudin/detikcom)

JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Langkah politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memasuki babak baru. Partai yang sebelumnya berada di garis depan oposisi kini menyatakan dukungan penuh terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Presiden PKS, Almuzzammil Yusuf, yang baru saja dilantik untuk periode 2025–2030.

Dalam pernyataan resminya pada Selasa (10/6/2025), Almuzzammil menegaskan bahwa kepengurusan baru PKS akan melanjutkan dan menguatkan keputusan Musyawarah Majelis Syura untuk mendukung program-program pemerintahan Prabowo.

Iklan

“Kami ingin hadir langsung bertemu Presiden Prabowo untuk menyampaikan pesan bahwa kepengurusan PKS yang baru akan melanjutkan dan menguatkan keputusan Musyawarah Majelis Syura untuk mendukung dan menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto,” ujar Almuzzammil. “Bagi PKS, kesuksesan program Presiden Prabowo adalah kebahagiaan seluruh masyarakat Indonesia,” sambungnya.

Pernyataan ini sontak menuai perhatian publik. Di satu sisi, PKS menyebut langkah ini sebagai bagian dari kesinambungan politik dan silaturahmi antara partai dan pemerintah. Namun di sisi lain, banyak pihak mempertanyakan pergeseran posisi politik PKS yang sebelumnya mengusung pasangan Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024. Bahkan dalam narasi kampanye saat itu, PKS menampilkan diri sebagai kekuatan perubahan dan antitesis dari status quo.

Setelah pasangan Prabowo-Gibran menang dan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden, PKS secara resmi menyatakan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Mereka pun mendapatkan jatah kursi di kabinet, yakni posisi Menteri Ketenagakerjaan yang kini diisi oleh Yassierli, kader PKS.

BACA JUGA  Mahfud MD: Usulan Pemakzulan Gibran oleh Purnawirawan TNI Sah Secara Konstitusional

“PKS sebagai mitra koalisi pemerintahan Prabowo Subianto, Insya Allah akan memprioritaskan bertemu dengan Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto untuk menyambung silaturahmi dari kepengurusan sebelumnya. Soal waktu, kami serahkan ke Pak Prabowo, kami memahami kesibukan beliau,” ujar Almuzzammil.

Pihak PKS juga menyatakan bahwa setelah bertemu Prabowo, mereka berencana menjalin komunikasi dengan pimpinan partai-partai lain dalam koalisi pemerintahan. Langkah ini mereka klaim sebagai bagian dari tradisi politik silaturahmi yang menjadi identitas PKS.
Setelah bertemu Prabowo, mereka berencana menemui pimpinan partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Komitmen kepengurusan baru PKS melanjutkan tradisi politik silaturahmi,” tegas Almuzzammil.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf, mengaku tidak hanya akan membawa kepengurusan baru partainya bertemu Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga tokoh nasional lain seperti Anies Baswedan.

Melansir kompas.com, hal itu disampaikan Muzzammil merespons pertanyaan wartawan apakah akan memboyong kepengurusan baru PKS bertemu Anies. Sebab, Anies diketahui memiliki kedekatan dengan PKS, terlebih saat Pilpres 2024. “(Tentu akan bertemu) Pak Anies, tokoh Indonesia, saudara kita, saudara PKS,” kata Muzzammil ditemui di Kantor DPTP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6/2025). Muzzammil berpendapat bahwa Anies juga merupakan salah satu tokoh potensial untuk membangun bangsa. (kompas/detik/CHL)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses