Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi kini menjabat sebagai Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih. (Sumber: Antara)
JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Budi Arie Setiadi, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) diduga ikut terlibat dalam kasus judol (judi online). Dirinya mengaku pernah digoda, tetapi menolak tawaran tersebut.
Kasus suap pelindungan situ judi online sedang bergulir, tidak alang salah satu mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi yang kini sedang menjawab sebagai menteri koperasi pada kabinet Prabowo-Gibran, namanya ikut di seret terhadap kasus suap pelindungan situs judi online (judol) yang dilakukan bawahannya.
Dilansir dari TribunNews.com, Budi Arie membantah keterlibatannya pada suap melindungi situs judi online (judol), ia menyatakan tidak pernah terlibat atas kasus suap yang dilakukan oleh bawahannya, bahkan tidak mengetahui sama sekali adanya pembagian 50 persen dari jumlah suap yang diterima bawahannya itu. Ia menyebut dakwaan tersebut sebagai fitnah dan upaya framing terhadap dirinya.
Budi Arie bersedia aparat penegak hukum memeriksa rekeningnya.
“Mau pakai apa? pakai aja PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Mau pakai mekanisme apa? Pakai audit forensik, silahkan saja,” kata Budi Arie.
Salah satu terdakwa kasus situs judi online (judol) pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Zulkarnaen Apriliantony membenarkan bahwa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi tidak terlibat atau dapat jatah dari pengamanan situs judol.
“Ini saya ingin meluruskan, supaya di media juga jangan aneh-aneh nih. Pak Budi Arie tidak menerima apapun dari perjudian,” kata Apriliantony atau Tony dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengutip Antara, Rabu (21/5).
Maka itu, ditegaskan kembali bahwa Budi Arie tidak tahu menahu kasus tersebut dan pihaknya siap bertanggung jawab dunia akhirat.
“Dia (Budi Arie) tidak tahu sama sekali. Dia tidak tahu sama sekali. Jadi kita jalankan ini, dia tidak tahu sama sekali. Saya bisa pertanggung jawabkan, dunia akhirat,” tegasnya.
Tony mengatakan hal itu untuk menanggapi keterangan sejumlah saksi yang dihadirkan pada sidang tersebut. Dia menegaskan dirinya bukan berperan sebagai sosok yang mengumpulkan uang dari setoran-setoran hasil ‘penjagaan’ situs judol itu. Sidang pemeriksaan saksi pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dilaksanakan pada Rabu mulai 17.05 WIB.
Budi Arie menyatakan bahwa dia sempat digoda untuk ikut dalam melindungi situs judi online yang akan diblokir. Kala itu, ia baru diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Namun, Budi Arie menolak tawaran itu.
Adapun pihak yang menawarinya dia sebut sebagai “Partai Mitra Judol”.
“Dulu waktu awal di Kominfo, saya digoda (berbisnis judi online) dan mohon maaf, ternyata setelah saya ingat-ingat siapa yang meng-approach untuk damai, oh ternyata related by Partai Mitra Judol itu. Pastilah (partai parlemen),” katanya dalam program Gaspol! yang ditayangkan di YouTube Kompas.com, Jumat (23/5/2025).
Kini nama Budi Arie digadang-gadang ikut terlibat dan dapat jatah dari hasil pelindungan terhadap situs Judi online dari diblokir. namun, budi arie menyatakan tidak ikut terlibat dan tidak tahu adanya suap yang dilakukan oleh orang yang dimintanya untuk memblokir situs judi online (judol).
Politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, angkat suara terkait pernyataan Menteri Koperasi sekaligus mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, yang menyebut adanya keterlibatan partai politik dalam jaringan judi online.
Melalui akun X pribadinya, @tifsembiring, Tifatul secara terbuka mendesak Budi untuk menyebutkan secara gamblang nama partai politik yang dimaksud, bukan sekadar melontarkan tudingan tanpa kejelasan.
“Sebut aja pak, partai apa mitra judi online itu. Sebut nama partainya pak…! Kalo Serius Brantas Judi” tulis Tifatul dalam akun X pribadinya @tifsembiring dikutip Jumat (23/5/2025). (CNN/CHL)
