Hasil Pilkada Jakarta kini dipuncaki oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno, dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
Mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan menilai, Pilkada Jakarta sulit dicurangi karena terbatasnya ruang untuk melakukan intervensi.
“Di Jakarta ini, TPS hanya 14.000, karena itulah ruang untuk melakukan intervensi dan lain-lain itu lebih terbatas,” ujar Anies melalui program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
Pilkada Jakarta 2024 sulit dicurangi karena jumlah tempat pemungutan suara (TPS) tak sebanyak Pemilu maupun Pilpres.
Dengan kondisi ini, ruang untuk bertindak curang terbatas, karena warga dengan leluasa bisa mengawasi langsung.
“Kalau kita berbicara tentang skalanya 900.000 TPS (Pemilu dan Pilpres) dan begitu banyak di wilayah-wilayah yang tidak ada pantauan warga dengan menggunakan alat komunikasi digital, maka ruang untuk intervensi itu selalu ada, tapi kalau di Jakarta ruangnya lebih sempit,” ungkap Anies.
Di sisi lain, Anies menilai bahwa pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024 berjalan lancar dan kondusif.
Dia juga bersyukur pilihannya, yakni calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno meraup suara di atas 50 persen, berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat dengan tabulasi data suara 100 persen.
“Saya bersyukur saya memilih Mas Pram-Bang Dul dan mereka mendapatkan suara terbanyak dan menurut perhitungan cepat mereka di atas 50 persen, jadi suasananya suasana yang baik,” pungkas dia.
Berdasarkan hitung cepat (quick count) Litbang Kompas pasangan Pramono-Rano meraih 49,49 persen.
Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono, mendapatkan 40,02 persen suara. Sedangkan, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,49 persen suara.
Perolehan suara itu diperoleh dari penghitungan yang masuk dari total 400 TPS sampel di Jakarta.
Hitung cepat Litbang Kompas dalam Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metode sistematik random sampling dan memiliki margin of error kurang lebih 1 persen.
Hitung cepat ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Hasil hitung cepat ini bukanlah hasil resmi.
Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis hingga Senin (16/12/2024).