spot_img
spot_img

ANALISIS BERITA: Logika Keuangan Sri Mulyani yang Kering dari Nilai Kemanusiaan dan Keadaban

ALINIANEWS.COM — Ucapan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut guru dan dosen sebagai “beban negara” jelas menimbulkan luka di hati para pendidik. Kata-kata itu tidak hanya menyakitkan, tapi juga menunjukkan betapa pemerintah gagal menempatkan guru pada posisi terhormat sebagaimana mestinya.

Apakah Sri Mulyani lupa bahwa bangsa ini berdiri tegak karena ilmu yang ditanamkan guru? Apakah ia alpa bahwa Presiden, menteri, anggota DPR, jenderal, pengusaha, semua lahir dari tangan seorang guru? Jika guru dianggap beban, maka sebenarnya negara sedang menyangkal pondasi keberadaannya sendiri.

Lebih ironis lagi, guru dan dosen tidak pernah menuntut fasilitas mewah sebagaimana pejabat negara. Mereka tidak meminta rumah dinas, kendaraan mewah, atau tunjangan berlapis. Mereka hanya meminta kepastian hidup yang layak, penghargaan, dan keadilan dalam penggajian. Bukankah justru para pejabat dan birokratlah yang menjadi beban anggaran dengan fasilitas yang tak ada habisnya?

Iklan

Analisis berita ini ingin menegaskan: Guru bukan beban, guru adalah investasi bangsa. Negara maju karena kualitas pendidiknya. Singapura, Finlandia, Jepang, Korea Selatan—semuanya menaruh hormat dan anggaran besar untuk pendidik, bukan menganggap mereka pengeluaran yang membebani.

Sri Mulyani seharusnya meminta maaf. Bukan kepada guru dan dosen saja, tapi kepada seluruh rakyat Indonesia. Sebab ucapan itu mencerminkan logika keuangan yang kering dari nilai kemanusiaan dan keadaban. Jika guru sudah dianggap beban, maka hilanglah masa depan bangsa ini.

BACA JUGA  Misteri “Mr. J” di Tubuh PSI: Hanya Satu Huruf, Posisinya Ketua Dewan Pembina

Pemerintah harus berhenti “bercanda” dengan nasib para pendidik. Jangan pernah lagi keluar kata-kata yang merendahkan martabat guru. Sebab, sebagaimana pepatah Minang berkata: Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Jika negara saja tak menghormati guru, bagaimana rakyat bisa menghargai profesi yang mulia ini?(YURNALDI)

 

 

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses