spot_img
spot_img

Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: Tangis Pecah di Pelabuhan, 4 Tewas dan Puluhan Masih Hilang

BANYUWANGI, ALINIANEWS.COM — Isak tangis dan pelukan penuh harap mewarnai Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis pagi. Ratusan kerabat berdatangan, mencari kabar anggota keluarga mereka yang berada di atas Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025).

Dari total 65 orang di kapal terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru baru 10 orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan hidup. Empat di antaranya ditemukan lebih awal di pesisir Cekik, Bali, terdiri dari tiga penumpang dan satu kru, yakni Kepala Kamar Mesin (KKM). Hal ini disampaikan Kepala KSOP Tanjungwangi, Capt. Purgana.

“Para korban dalam kondisi selamat di Pesisir Cekik, Bali,” ujarnya, Kamis (3/7/2025), dikutip dari Tribunnews.

Iklan

Namun kabar duka mulai berdatangan. Empat korban lainnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Mereka adalah Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), dan Cahyani (45) semuanya merupakan kru kantin kapal. Kepastian ini diumumkan lewat papan informasi di Pelabuhan Ketapang yang kini menjadi pusat perhatian dan tumpuan harapan keluarga korban.

Keluarga Elok Rumantini bahkan mengenali jasad sang perempuan malang dari rekaman video yang tersebar. “Dari video itu keluarga memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah Elok,” ujar Syaiful Bahri, kerabat korban, dengan suara tercekat. Tangis pecah saat identitas Elok dipastikan melalui ciri-ciri fisik dan pakaian terakhir yang dikenakannya.

BACA JUGA  EDITORIAL: Negara yang Membiarkan Penunggak, Memusuhi yang Patuh

KMP Tunu Pratama Jaya sendiri dilaporkan berangkat dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB. Tak berselang lama, tepat pukul 23.20 WIB, sinyal darurat dikirimkan ke otoritas pelabuhan.

“Pukul 23.20 WIB kami menerima informasi dari perwira jaga bahwa KMP Tunu Pratama Jaya mengirimkan sinyal distress,” ungkap Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi.

titik keberadaan terakhir KMP Tunu

Petugas Syahbandar bahkan sempat menyaksikan langsung detik-detik kapal itu tenggelam pada pukul 23.35 WIB. Tim penyelamat langsung bergerak cepat. Tepat pukul 00.18 WIB, kapal RIB (Rigid Inflatable Boat) dikerahkan menuju lokasi terakhir kapal untuk melakukan evakuasi. Polisi juga ikut serta dalam operasi ini.

Kapolres Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, memastikan bahwa proses pencarian melibatkan gabungan petugas SAR, kepolisian, ambulans, dan tenaga medis.

“Kami kerahkan semua yang bisa membantu. Saat ini kami fokus mencari korban yang belum ditemukan,” ucap Rama.

Suasana di Pelabuhan Ketapang semakin emosional. Kerabat penumpang silih berganti berdatangan, berharap ada kabar baik. Sebagian memilih menunggu dengan mata sembab, yang lain sibuk menggali informasi dari posko terpadu.

Pihak pelabuhan pun membuka pusat informasi bagi keluarga penumpang yang ingin mengetahui perkembangan terkini terkait proses evakuasi. (*/rel)

spot_img

Latest news

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses