PADANG PARIAMAN, ALINIANEWS.COM –Misteri hilangnya dua mahasiswi asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, akhirnya mulai menemukan titik terang. Setelah lebih dari satu tahun pencarian, kepolisian berhasil menangkap seorang terduga pelaku pembunuhan yang diduga terlibat dalam serangkaian kasus hilangnya perempuan muda di wilayah tersebut.
Penangkapan dilakukan oleh jajaran Kepolisian Resor Padang Pariaman pada Kamis dini hari, 19 Juni 2025. Terduga pelaku ditangkap di kawasan Pasar Usang, Kecamatan Batang Anai, lokasi yang juga menjadi pusat penyelidikan terbaru dalam kasus ini.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan penangkapan tersebut. Namun, ia belum mengungkapkan identitas pelaku ke publik karena proses penyidikan yang masih berlangsung.

“Yang jelas, terduga pelaku sudah kita amankan. Saat ini kasus masih dalam proses pengembangan,” ujar AKBP Faisol, dikutip dari Sumbarkita.id.
Berdasarkan informasi awal dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku tidak hanya membunuh Septia Dinda, korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di aliran Sungai Batang Anai, tetapi juga menghabisi nyawa dua mahasiswi lainnya, yakni Siska Oktavia Rusdi (23) atau yang dikenal dengan nama Cika, dan Adek Gustiana (24). Keduanya dilaporkan hilang sejak 13 Januari 2024 setelah berpamitan kepada keluarga untuk pergi ke Kota Padang. Saat itu, mereka mengendarai sepeda motor Yamaha Mio M3 merah hitam dengan nomor polisi BA 4292 FE.
Menindaklanjuti pengakuan pelaku, tim gabungan dari Polres Padang Pariaman dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pembongkaran terhadap sebuah sumur di kawasan Pasar Usang. Sumur itu diduga menjadi tempat pembuangan jenazah kedua korban.
“Pengembangan ini kami lakukan untuk mencocokkan dengan laporan orang hilang sebelumnya. Kami ingin memastikan apakah benar jasad dua mahasiswi itu berada di sana,” jelas AKBP Faisol.
Kepolisian juga mencurigai adanya keterlibatan lebih dari satu pelaku dalam kasus ini. Selain itu, penyelidikan diperluas karena ditemukan indikasi hubungan antara kasus ini dengan sejumlah laporan orang hilang lainnya di Padang Pariaman.
“Pengembangan juga dilakukan untuk mencocokkan dengan perkara sebelumnya, terutama kasus hilangnya beberapa gadis di Padang Pariaman,” tambah Kapolres.
Hingga kini, proses evakuasi dan identifikasi jenazah dari dalam sumur masih berlangsung. Tim forensik dikerahkan untuk memastikan identitas korban, sementara pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor.
Kasus ini menjadi perhatian besar publik, karena diduga merupakan bagian dari praktik pembunuhan berantai yang menyasar perempuan muda. Kapolres menegaskan pihaknya berkomitmen mengungkap kasus ini hingga tuntas.
“Ini adalah benang merah yang sedang kita urai. Kami akan pastikan semuanya terungkap secara terang. Mohon bersabar dan doakan kami,” pungkas AKBP Faisol.