Ilustrasi petugas damkar memadamkan api (Foto: Freepik)
PADANG, ALINIANEWS.COM – Kasus kebakaran di kota padang sudah terhitung mencapai 110 kali kasus di beberapa titik yang berbeda-beda. kebakaran ini dihitung dari sejak lima bulan terakkhir, kerugian yang ditaksir capai Rp150 miliar.
Rinaldi, Kepala Bidang Operasional dan Sarana Damkar Padang, menyebut angka ini patut menjadi perhatian semua pihak.

Mayoritas kebakaran dipicu korsleting listrik. Temuan ini berdasarkan investigasi yang dilakukan tim Damkar Padang.
“Hasil investigasi menunjukkan sebagian besar kebakaran disebabkan korsleting listrik,” jelas Rinaldi.
Rinaldi menyarankan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi instalasi listrik di rumah. Ia mengimbau warga rutin memeriksa kelayakan kabel dan peralatan elektronik.
“Kami mengimbau seluruh warga meningkatkan perhatian terhadap instalasi listrik. Matikan perangkat elektronik jika meninggalkan rumah dalam waktu lama,” kata Rinaldi.
Rinaldi mengimbau kepada seluruh warga untuk lebih memehatikan instalasi listrik di tempat tinggal masing-masing. Mematikan perangkat elektronik saat akan meninggalkan rumah. Serta memeriksa perangkat elektronik yang dapat memicu terjadinya korsleting listrik.
“Mari kita tingkatkan kesiapsiagaan agar tidak terjadi lagi kebakaran,” ungkapnya.
Kasus kebakaran terbesar yakni di Ampang, saat api melumat gudang akrilik, Minggu, 16 Maret 2025. Kemudian selanjutnya kebakaran di pabrik karet milik PT Teluk Luas di Lubuk Begalung pada 16 Mei 2025 lalu.
Untuk perbandingan, sepanjang tahun 2020, terjadi 252 kasus kebakaran di Kota Padang dengan kerugian material mencapai Rp20,3 miliar.
Sedangkan, di tahun 2023 sebanyak 198 kasus kebakaran, sementara di tahun 2024 Kasus kebakaran (Januari – Oktober) mencapai 215 kasus. Dan di tahun 2025 ini, hanya dalam kurun waktu lima bulan saja sudah terjadi 110 kasus kebakaran.
berdasarkan data yang dihimpun, sarana dan prasarana Pemadam kebakaran (damkar) kota padang, yaitu kendaraan sebanyak 16 unit, dan pos wilayah ada 7 titik. Mobil pemadam kebakaran memiliki berbagai kapasitas air, mulai dari 500 liter hingga 10.000-12.000 liter. Mobil dengan kapasitas terbesar bisa memiliki harga sekitar Rp 2,5 miliar.
Setiap pos pemadam ada satu unit mobil pemadam dan lima orang personel pemadam yang siap bekerja memadamkan api jika terjadi kebakaran.
Enam pos itu terletak di Kantor Camat Bungus, Kantor Camat Padang Selatan, Pasar Ambacang, Lubuk Buaya, kawasan Belimbing dan Lubuk Begalung, di Pasar Raya.
Ketika terjadi kebakaran di wilayah kota Padang, masyarakat dapat menghubungi nomor telepon (0751) 28558 atau nomor WA 08116606113. Masyarakat juga diharapkan peduli terhadap lingkungan dengan menghindari hal-hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya kebakaran.
Kota Padang memiliki luas 695 km menjadi daerah ke-10 di Indonesia berdasarkan luas. berdekatan dengan daerah tetannga, kota Pekanbaru yang luasnya 633 km berada pada angka ke-12 menurut luas wilayah. Pekanbaru yang luasnya di bawah kota padang memiliki 27 unit mobil damkar, berbanding terbalik dengan kota padang yang hanya memiliki 16 unit mobil damkar.
Minimnya pos dan mobil jadi kendala dalam menyelesaikan permasalahan kebakaran, butuh adanya keseriusan dari Pemerintah dalam mengatasi permasalahan kebakaran kota padang, terkhusus dalam menyediakan fasilitas pemadam kebakaran. tindakan dalam memadamkan kebakaran akan lebih cepat untuk dilakukan. (REL/CHL)