Foto (Kiri) Roy Suryo dan Foto (kanan) Freddy Alex Damanik
JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Roy Suryo dkk meragukan dan menolak hasil uji labolatorium forensik terhadap ijazah Jokowi, disinyalir ada lembaga yang melakukan uji forensik berpotensi untuk memperbaiki citra Jokowi. Projo (pro Jokowi) merasa bahwa ada niat jahat dari Roy Suryo jika masih menolak keaslian ijazah Jokowi.
Hasil uji labolatorium forensik Presiden ke-7 RI Joko Widodo sudah menemukan titik terangnya, Bareskrim Polri telah memutuskan bahwa ijazah jokowi tersebut asli, keputusan ini diambil setelah Bareskrim melakukan hasil penyelidikan selama lebih sebulan.
Bareskrim Polri memiliki keterangan UGM, foto-foto Jokowi selama kuliah, dan foto Jokowi melaksanakan wisuda. Bareskrim Polri melakukan uji labfor dilakukan menyusul adanya pengaduan masyarakat oleh Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan bahwa dari hasil uji labfor ijazah Jokowi dinyatakan keaslian dokumen tersebut.
Pengecekan berdasarkan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, mengatakan bahwa pernyataan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyatakan bahwa Jokowi lulus pada tanggal 5 November 1985 itu belum cukup menegaskan bahwa ijazah Jokowi ini asli.
Tim Projo (pro Jokowi) Freddy Alex Damanik ragu bahwa Roy Suryo dkk dapat menerima hasil uji forensik. Freddy menilai Roy Suryo tidak akan menerima hasil penyelidikan dan pengujian laboratoris oleh Bareskrim. Dia pun menyinggung proses hukum yang dijalani Roy Suryo atas laporan Jokowi buntut tudingan ijazah palsu.
“Mereka semua sangat pantas menjalani proses hukum agar publik bisa melihat dan belajar dari kasus ini, bahwa kebebasan berpendapat/berekspresi memang merupakan hak yang dijamin dan dilindungi oleh UUD 1945,” ucap Freddy.
Freddy mengungkapkan hasil penyelidikan Bareskrim Polri bisa memberikan kepastian hukum kepada Jokowi. kini, publik akan menunggu respons dari Roy Suryo.
“Kalau Roy Suryo dkk masih belum bisa menerima hasil penyelidikan ini, justru akan semakin membuktikan niat jahat ‘mens rea’ Roy Suryo dkk untuk menyerang kehormatan, harkat, dan martabat Pak Jokowi,” kata Waketum Projo, Freddy Alex Damanik, Jumat (23/5/2025), dikutip dari detikNews.
Melansir dari Tribun.com, Roy Suryo dan kawan-kawannya, yaitu Dr Rismon Hasiholan Sianipar, Rizal Fadillah SH, Dr Tifauzia Tyassuma, Kurnia Tri Royani dan Prof Egi Sudjana iwakili Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis meragukan hasil forensik ijazah Jokowi.
Ada banyak alasan yang membuat Roy Suryo dkk meragukan hasil dari tes uji labolatorium forensik terhadap dokumen ijazah Jokowi. salah satunya karena ada lemProses tes yang dilakukan sepihak oleh Polri ini syarat akan muatan politik menurut Roy Suryo.
Sebelumnya untuk diketahui, Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana melaporkan Presiden ke-7 RI dan Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Ova Emilia terkait dugaan ijazah palsu ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).
Eggi didampingi rekan-rekannya menyatakan laporannya memiliki dua pendekatan yakni edukasi politik dan hukum.
“Politiknya adalah kaitan dengan banyaknya peristiwa pemilihan mulai dari Pilpres, Pilkada penegakan hukumnya adalah dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017, pasal 169 tentang persyaratan untuk ikut Pilpres atau Pilkada lainnya harus punya ijazah,” ucapnya.
Menurutnya, kepemilikan ijazah menjadi syarat mutlak setidaknya sederajat dengan yang SMA.
“Bila dikaitkan dengan politik tadi sekaligus penegakan hukum nah kita sudah lakukan tiga kali, pengadilan Jakarta Pusat sekitar tahun 2001 menjelang 2022 tapi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kita dianggap tidak berwenang oleh pengadilan itu,” ungkap Eggi.
Dengan berakhirnya hasil uji labolatorium forensik terhadap ijazah Jokowi, maka kini publik menunggu tindak lanjut dari jokowi terhadap orang yang mempersoalkan ijazahnya. babak baru polemik dugaan ijazah palsu jokowi akankah memasuki babak baru. (KOMPAS/MCHL)