JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Kasus Covid-19 telah mengalami peningkatan di Thailand, Hongkong dan Singapura, Indonesia waspada sedini mungkin karena lonjakannya terlihat signifikan, hal ini memicu kekhawatiran baru atas mutasi virus dan menurunnya kekebalan populasi meski vaksinasi sudah masif dilakukan.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian kesehatan RI (Kemenkes), Aji Muhawarman, menjelaskan, berdasarkan pemantauan hingga minggu ke-19 tahun 2025 kondisi penyebaran virus masih dalam batas aman di Indonesia.
“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman. Surveilans penyakit menular, termasuk COVID-19, terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” ujar Aji, dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin (19/5).

Di Thailand, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand melaporkan lonjakan signifikan kasus COVID-19 dengan total 33.030 infeksi baru, yang tercatat antara 11 hingga 17 Mei 2025. Angka itu lebih dari dua kali lipat dibandingkan 16.000 kasus yang dilaporkan pada minggu sebelumnya.
Bangkok mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 6.290 infeksi, diikuti oleh Chon Buri (2.573), Rayong (1.680), Nonthaburi (1.482), dan Samut Prakan (1.442). Sebagian besar infeksi terjadi pada individu berusia antara 30 hingga 39 tahun.
Melansir dari The Sundaily, Selasa 20 Mei 2025, dari total kasus tersebut, 1.918 individu dirawat di rumah sakit, sementara dua kematian dilaporkan di provinsi Sukhothai dan Kanchanaburi.
Lonjakan serupa juga terjadi di Singapura kasus tercatat namun masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun. Varian yang merebak di sana merupakan turunan dari JN.1, yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.
Meski begitu, menurut keterangan resmi pemerintah Singapura, peningkatan kasus dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk menurunnya kekebalan populasi.
Kepala Cabang Penyakit Menular dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong, Albert Au, mengatakan aktivitas virus di Hong Kong kini cukup tinggi. Dikutip dari Bangkok Post, persentase sampel pernapasan yang dinyatakan positif Covid-19 di Hong Kong baru-baru ini mencapai yang tertinggi dalam setahun.
Kasus-kasus parah, termasuk pasien yang tewas, juga mencapai tingkat tertinggi dalam sekitar satu tahun yaitu 31 kasus dalam sepekan terakhir. Meski peningkatan kasus belum menyamai puncak infeksi yang terjadi dalam dua tahun terakhir, meningkatnya jumlah virus yang ditemukan dalam air limbah serta konsultasi medis dan rawat inap terkait Covid menunjukkan virus tersebut aktif menyebar di Hong Kong yang berpenduduk lebih dari 7 juta itu.
Aji menyampaikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus terus mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dasar guna mencegah penyebaran penyakit, khususnya yang menyerang saluran pernapasan.
Masyarakat diingatkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker saat mengalami batuk atau pilek, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas atau flu. Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas atau flu.
Selain itu, Kemenkes juga mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran pernapasan atau flu, agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.
Vaksinasi Booster tetap direkomendasikan, terutama bagi mereka yang belum mendapatkannya atau termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.
Vaksin dosis ketiga COVID-19 atau vaksin booster dinilai dapat meningkatkan atau mengembalikan efektivitas vaksin COVID-19 sebelumnya yang bisa melemah seiring berjalannya waktu. Dengan mendapatkan vaksin booster ini, antibodi tubuh bisa terbentuk kembali sehingga tubuh tetap kuat melawan virus Corona.
Pada tahun 2022, pemberian vaksin booster COVID-19 di Indonesia sudah mulai dilakukan pada masyarakat dengan target penerima vaksin adalah orang berusia di atas 18 tahun, para lansia, penderita penyakit komorbid, serta orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah (imunodefisiensi). Ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk diberikan sebagai dosis ketiga vaksin COVID-19, yaitu vaksin AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Zifivax, dan Coronavac.
Idealnya, vaksin booster COVID-19 diberikan dengan jenis yang sama seperti vaksin primer sebelumnya (homolog). Namun, jika vaksin jenis tersebut tidak lagi tersedia, penggunaan jenis vaksin lain (heterolog) tetap diperbolehkan.
Sebagai contoh, seseorang yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac masih diperbolehkan mendapat vaksin Moderna sebagai dosis ketiga atau booster COVID-19.
Hal ini karena vaksin booster memiliki peran penting dalam meningkatkan kembali kadar antibodi tubuh terhadap virus Corona, meskipun jenis vaksin yang diberikan berbeda dari vaksin sebelumnya. (CNBC/MCHL)