Presiden Prabowo. (Foto Setneg)
JAKARTA, ALINIANEWS.COM – Masa depan Indonesia terletak pada kualitas generasi mudanya. Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan pemenuhan gizi setiap anak Indonesia melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu ditegaskan Presiden RI Prabowo Subianto pada peresmian Peraturan Pemeruntah tentang Tata Kelola Penyelenggara Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak. “Anak-anak kita adalah masa depan kita. Anak-anak kita tidak boleh ada yang lapar. Anak-anak kita tidak boleh ke sekolah dengan perut yang kosong. Ini tekad pemerintah yang saya pimpin,” ujar Presiden Prabowo, sebagaimana dikutip alinianews.com dari laman setneg.go.id, Sabtu (29/3/2025).
Presiden mengungkapkan, program MBG yang sudah berjalan sejak Januari 2025 yang lalu telah memberikan manfaat bagi tiga juta anak. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah penerima manfaat program MBG tersebut. Insyaallah akhir tahun ini semua anak-anak Indonesia dan semua ibu hamil akan mendapat makan tiap hari. Akan ada 82,9 juta penerimaan manfaat dari program MBG ini dan salah satu program terbesar di dunia.
Selain MBG, Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, yang kini dianjurkan dilakukan satu kali dalam setahun setiap hari ulang tahun warga negara. Presiden pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan tersebut.
“Saya dapat laporan masih banyak yang belum mau periksa kesehatan. Mungkin takut hasilnya. Justru harus tahu supaya dilakukan langkah-langkah dini,” ucap Presiden.
Presiden Prabowo juga berpesan langsung kepada anak-anak Indonesia agar menjauhi pengaruh negatif, khususnya di era digital yang serba terbuka. Presiden menekankan bahwa seluruh kebijakan dan program pemerintah saat ini ditujukan untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
“Hati-hati semua anak-anak, jangan ikut-ikut hal-hal yang negatif. Kalian harus belajar yang baik, masa depan Anda cerah, masa depan Indonesia cerah. Dan ini semua, kita di sini semua adalah untuk bekerja menyiapkan masa depan anak-anak yang lebih baik,” tutur Presiden.
Melalui berbagai program prioritas tersebut, Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat pemerintahannya dalam membangun fondasi generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Perkuat Perlindungan Anak
Tentang Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggara Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak, Presiden Prabowo mengatakan, regulasi ini menandai langkah strategis pemerintah dalam memperkuat perlindungan anak dari dampak negatif teknologi digital.
“Teknologi digital ini menjanjikan bisa membawa kemajuan pesat bagi kemanusiaan, tapi juga bila tidak diawasi dan dikelola dengan baik justru bisa merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Terutama merusak akhlak, merusak psikologi, merusak watak daripada anak-anak kita,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden juga menegaskan bahwa anak-anak adalah masa depan bangsa yang harus tumbuh secara sehat, kreatif, dan berkarakter. Oleh karena itu, pemerintah meresmikan PP tersebut sebagai regulasi yang akan menjadi acuan dalam pengelolaan sistem elektronik yang ramah anak.
“Anak-anak kita harus tumbuh jadi manusia yang berani, yang mandiri, yang optimistis, yang berjiwa, ingin meraih ilmu, ingin berbuat yang terbaik untuk orang tuanya, untuk saudara-saudaranya, untuk bangsanya,” tegas Presiden.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menjelaskan bahwa PP tersebut merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Proses penyusunan PP tersebut melibatkan 287 masukan dari 24 pemangku kepentingan dan ratusan lembaga dari dalam dan luar negeri.
Presiden Prabowo pada Peresmian PP Perlindungan Anak. (Foto Setneg)
“Dukungan luas dari masyarakat dan para orang tua termasuk tokoh internasional seperti Prof. Jonathan Haidt bahkan sejumlah penyedia platform digital memberikan dukungan positif dalam menunjukkan komitmen dalam menciptakan ruang digital Indonesia menjadi ruang digital yang lebih aman dan juga lebih ramah anak,” ucap Meutya dalam laporannya.
Acara peresmian PP Perlindungan Anak tersebut digelar di tengah suasana cuti bersama menjelang Idulfitri 1446 Hijriah. Meskipun berlangsung di masa libur nasional, Presiden Prabowo tetap memimpin langsung jalannya acara sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menempatkan isu perlindungan anak sebagai prioritas utama di tengah percepatan transformasi digital.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, serta Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. (*/NAL)